
Jakarta – Direktorat PPA-PPO Bareskrim Mabes Polri masih terus menelusuri keberadaan orang tua dari bocah perempuan berinisial MK (7), yang ditemukan terlantar di kawasan Pasar Kebayoran Lama pada Rabu (11/6).
Direktur PPA-PPO Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, menyampaikan bahwa korban sempat menyebut nama sebuah desa di Provinsi Surabaya, Jawa Timur. Informasi tersebut diperoleh setelah penyidik menggali keterangan dari anak MK dan melakukan koordinasi dengan pihak Dukcapil.
“Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak Dukcapil, serta melakukan pelacakan ke sejumlah wilayah, termasuk desa bernama Keraton di Surabaya dan Klaten yang sempat disebutkan oleh anak. Namun, hingga kini informasi yang diperoleh belum sesuai dengan keterangan yang disampaikan,” kata Nurul melalui keterangannya, Minggu (15/6/2025).
Saat ini, penyidik tengah berupaya menindaklanjuti petunjuk yang disampaikan korban dengan menyambangi langsung lokasi yang disebutkan. Proses investigasi juga didukung dengan analisis data serta penyelidikan digital forensik. Korban MK kini mendapatkan pendampingan psikologis.
“Pendekatan psikologis dan komunikatif dengan pendamping ahli, serta penyebaran informasi terbatas melalui kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga terkait,” ujar Nurul.
Update Kondisi Korban

Nurul menambahkan kondisi kesehatan MK saat ini tengah ditangani oleh pihak RS Polri Kramat Jati. Mengingat kondisi korban pada saat ditemukan mengalami luka lebam dan patah tulang pada bagian tangan kanannya.
Korban sempat ditangani di RSUD Kebayoran Lama untuk mendapati penangan awal kemudian dirujuk ke RS Polri Kramat jati pada 14 Juni lalu.
“Anak korban telah mendapatkan tindakan medis berupa bedah ortopedi pada tanggal 14 Juni 2025 di RS Bhayangkara Polri. Pascaoperasi ini, kondisi korban mulai membaik, meskipun masih dalam keadaan lemas dan membutuhkan pemulihan intensif, termasuk dukungan psikososial,” terang Nurul.
Diberitakan sebelumnya, bocah M ditemukan dalam kondisi babak belur diduga disiksa oleh orangtuanya sendiri pasca ditemukan di Pasar Kebayoran Lama. Hasilnya anak tersebut mengalami luka serius disekujur tubuhnya dan alami gizi buruk.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ditemukan beberapa kondisi medis serius, antara lain patah tulang pada lengan kanan, dugaan infeksi tulang, gizi buruk, anemia berat dan bekas luka bakar di area wajah,” ucap Wakil Kepala RS Polri Kramat Jati, Kombes dr. Erwin Zainul Hakim kepada wartawan, Minggu (15/6).
Tangani Korban hingga Maksimal
Di RS Polri, sebanyak enam dokter menangani korban di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Erwin menegaskan pihanya akan menangani korban hingga maksimal.
“Upaya maksimal yang kita bisa berikan adalah sekarang dari perawatan intensif di PICU, dan kami dari Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri atas arahan pimpinan telah menyiapkan hampir 6 dokter secara berkolaborasi, untuk perawatan ini bisa maksimal,” ucap Erwin.