
PUSATNEWS Solo โ Warga Kota Solo dihebohkan oleh aksi pengrusakan tiga mobil dinas dan satu pintu kaca di Balai Kota Solo oleh seorang pria berinisial J (62 tahun), yang diduga mengalami gangguan jiwa. Insiden ini terjadi pada Senin pagi (9 Juni 2025) dan langsung ditangani oleh petugas keamanan serta aparat kepolisian.
๐ง Diduga Marah Karena Tidak Dapat Daging Kurban
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dari Polresta Solo, pelaku mengaku kecewa karena tidak mendapatkan daging kurban. Ia datang ke Balai Kota sejak subuh dengan harapan bisa ikut menerima pembagian daging kurban seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun karena hari itu merupakan hari libur nasional (cuti bersama Idul Adha) dan tidak ada kegiatan penyembelihan di lingkungan Balai Kota, pelaku menjadi marah dan mulai merusak fasilitas menggunakan batu paving dan tongkat bercelurit.
๐ ๏ธ Aksi Pengrusakan
Kerusakan terjadi pada:
- Tiga unit mobil dinas yang terparkir di halaman kantor.
- Pintu kaca kantor Disdukcapil yang pecah akibat lemparan batu.
Pelaku sempat tak dikenali karena datang mengenakan pakaian seperti petugas kebersihan dan mengendarai sepeda ontel. Aksinya baru terungkap setelah satpam melihat kerusakan dan memeriksa rekaman CCTV.
๐ Penangkapan dan Pemeriksaan Kejiwaan
Pelaku akhirnya diamankan oleh Tim Sparta Polresta Solo sekitar pukul 12.00 WIB tanpa perlawanan. Polisi menyita tongkat kayu bercelurit dan batu paving yang digunakan untuk merusak.
Dari informasi keluarganya, J diketahui pernah menjalani perawatan gangguan kejiwaan selama dua tahun terakhir. Ia kini dirujuk ke RSUD Bung Karno untuk pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan kondisi kejiwaannya.
โYang bersangkutan pernah dirawat karena ODGJ, dan saat ini kami lakukan koordinasi dengan rumah sakit untuk observasi psikologis,โ kata AKP Prastiyo Triwibowo, Kasatreskrim Polresta Solo.
๐งพ Kerugian dan Langkah Lanjutan
Pemerintah Kota Solo belum memutuskan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum, sambil menunggu hasil pemeriksaan medis. Kerugian akibat insiden ini masih dalam proses pendataan, namun diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
๐ Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di ruang publik, terlebih saat momen-momen sensitif seperti pembagian bantuan sosial dan kurban. Pemerintah dan masyarakat diminta lebih peka serta meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah hal serupa terulang kembali.