
PUSATNEWS, Langit Serang yang biasanya cerah kini sering diselimuti kabut keabu-abuan. Bau logam dan debu pekat menyergap pagi hingga malam. Keluhan warga bukan hanya soal sesak napas, tapi juga tanaman mati dan sumur yang mulai berubah warna. Hari ini, keresahan itu akhirnya mendapat jawaban.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi menyegel dua pabrik besi di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Kedua pabrik tersebut diduga kuat mencemari udara dan tanah secara serius.
📌 Aksi Tegas KLH
Penyegelan dilakukan tim pengawas KLH bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten, didampingi aparat kepolisian dan pihak pemerintah daerah. Dalam konferensi pers, Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLH menyatakan:
🌱 Dampak Pencemaran
Investigasi warga dan aktivis lingkungan menyebutkan:
- Udara di radius 3 km dari pabrik terasa sesak, berbau besi panas
- Tanah pertanian menghitam dan tak lagi subur
- Air sumur berubah warna menjadi kekuningan dan berbau logam
- Beberapa warga mengalami gangguan pernapasan dan iritasi kulit
- Anak-anak di sekolah sekitar mulai menunjukkan gejala batuk kronis
👥 Suara dari Warga
Pak Surya (52), petani lokal, berkata:
“Dulu panen padi bisa dua kali setahun. Sekarang tanahnya keras dan banyak rumput tak mau tumbuh.”
Sementara Bu Siti, warga yang tinggal 1 km dari pabrik, mengaku cucunya harus dibawa ke dokter karena batuk tak kunjung sembuh.
⚖️ Pabrik Melanggar Banyak Regulasi
KLH menyebut kedua pabrik telah melanggar:
- UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Tidak memiliki sistem pengendalian emisi dan pengolahan limbah yang sesuai standar
- Tidak melaporkan hasil evaluasi lingkungan (AMDAL) selama 2 tahun berturut-turut
🧾 Tindakan Lanjut
KLH akan:
- Memproses hukum pemilik pabrik jika terbukti lalai atau sengaja mencemari
- Menuntut pemulihan lahan dan udara di wilayah terdampak
- Mengadakan pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan bagi warga sekitar
🌿 Penutup
Hari ini, dua pabrik besi disegel bukan sekadar soal aturan, tapi soal hak hidup masyarakat atas lingkungan yang bersih dan sehat. Serang telah bicara—dan KLH mendengarkan. Tapi pertanyaannya: berapa banyak pabrik lain yang diam-diam mencemari, dan belum tersentuh?
Langkah hari ini adalah awal. Tapi perjuangan menjaga bumi kita belum selesai.