
PUSATNEWS, Raja Ampat- langit Raja Ampat cerah, dan embusan angin dari laut membawa aroma garam yang khas. Namun di balik keindahan panorama itu, sebuah isu panas terus menyala: tambang nikel.
PUSATNEWS, Raja Ampat – Pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM resmi mengumumkan penghentian sementara aktivitas tambang nikel di Pulau Gag, salah satu pulau di Raja Ampat yang masuk dalam zona konservasi pariwisata. Keputusan ini keluar setelah tekanan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat adat, LSM lingkungan, dan tokoh agama.
“Kami tidak bisa mengorbankan ekosistem laut dan darat demi nikel,” kata Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam, dalam konferensi pers pagi tadi. Ia juga menyebut bahwa beberapa perusahaan tambang tidak menjalankan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) secara transparan.
📣 Suara Warga Semakin Nyaring
Warga lokal di Kampung Gag dan Kawe menyampaikan kekhawatiran mereka. Seorang nelayan, Pak Elpius, mengatakan,
“Air jadi keruh, ikan makin sedikit. Kami hidup dari laut, bukan dari tambang.”
Masyarakat adat juga menggelar ritual penolakan sebagai bentuk protes budaya terhadap eksploitasi tanah leluhur. Generasi muda Raja Ampat pun ikut turun ke jalan membawa spanduk bertuliskan “Stop Tambang, Jaga Surga”.
🌍 Sorotan Nasional dan Internasional
Isu ini telah menarik perhatian nasional dan internasional. Greenpeace Indonesia menyatakan bahwa eksplorasi tambang nikel di wilayah pulau kecil seperti Raja Ampat melanggar UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Mereka menegaskan bahwa kegiatan tambang berisiko menghancurkan salah satu kawasan laut paling kaya biodiversitas di dunia.
Sementara itu, media luar negeri mulai menyoroti ironi “green energy”—di mana nikel, bahan utama baterai kendaraan listrik, justru diambil dengan cara yang merusak lingkungan.
⚖️ Pemerintah Pusat Evaluasi Izin
Pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama ESDM menyatakan sedang melakukan audit terhadap seluruh izin tambang di Raja Ampat. Jika ditemukan pelanggaran, izin tersebut akan dicabut.
Pejabat kementerian menyebut:
🌅 Penutup: Antara Harapan dan Ancaman
Sore ini, wisatawan tetap menikmati sunset di Piaynemo, sementara di kejauhan, aktivitas tambang di pulau lain terlihat mulai lengang. Hari ini, Raja Ampat masih indah. Tapi semua pihak sepakat: keindahan ini tidak boleh digadaikan untuk keuntungan jangka pendek.
Apakah ini akhir dari cerita tambang di Raja Ampat? Atau hanya jeda sebelum babak baru dimulai?
Kita tunggu kabar selanjutnya.