
Swedia – Di balik rak-rak serbaguna dan furnitur bergaya minimalis khas IKEA, tersimpan sebuah filosofi yang kuat: “Menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang.” Bukan sekadar slogan, visi ini menjadi fondasi utama dalam setiap lini bisnis perusahaan asal Swedia ini.
Frederica Inger, Chief Product and Commercial Officer IKEA, menjelaskan bahwa strategi bisnis IKEA tidak hanya fokus pada estetika, tapi juga dari ide awal hingga ke tangan pelanggan. “Kami selalu memulai dari kebutuhan nyata di rumah,” ujarnya.
Konsep bisnis IKEA dirancang untuk menjangkau sebanyak mungkin orang. Ini diwujudkan dengan menghadirkan produk rumah tangga yang terjangkau, fungsional, dan didesain dengan baik.
Berpengalaman lebih dari 80 tahun, IKEA mengembangkan berbagai solusi rumah tangga melalui riset dan inovasi berkelanjutan. Salah satu ciri khas mereka adalah metode pengemasan datar (flat-pack), yang tidak hanya memudahkan pengiriman tetapi juga mendukung prinsip do-it-yourself (DIY), memberikan pelanggan pengalaman merakit sendiri produk yang mereka beli.
Prinsip Desain Demokratis
Di balik produknya yang simpel namun ikonik, IKEA menggunakan pendekatan yang disebut Democratic Design. Ini adalah prinsip yang menjadi panduan bagi para desainer dan pengembang produk di seluruh dunia.
Setidaknya ada lima elemen utama dalam prinsip ini:
- Bentuk – Tampilan visual yang menarik.
- Fungsi – Produk harus memiliki kegunaan jelas.
- Kualitas – Daya tahan dan standar produksi tinggi.
- Keberlanjutan – Bertanggung jawab terhadap lingkungan.
- Harga Terjangkau – Dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang.
“Desain demokratis adalah tentang membuat produk yang tidak hanya indah dan bermanfaat, tapi juga bertahan lama serta ramah lingkungan tanpa harus mahal,” jelas Frederica.
Pengembangan produk-produk IKEA berada di bawah naungan IKEA of Sweden AB, perusahaan yang berbasis di Älmhult, Swedia. Anak perusahaan dari Inter IKEA Holding ini bertugas merancang dan mengelola seluruh rangkaian produk global IKEA.
Selain memastikan keselarasan dengan konsep bisnis utama, IKEA of Sweden juga mengawasi hubungan dengan pemasok global dan pengelolaan sumber daya. Bahkan, perusahaan ini memberikan dukungan teknologi kepada para pemasok termasuk di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok untuk meningkatkan kualitas serta efisiensi produksi.
Satu hal unik lainnya adalah proses penamaan produk IKEA, yang dilakukan secara sistematis oleh tim khusus sejak akhir 1970-an. Nama-nama produk diambil dari daftar yang telah ditetapkan, menciptakan identitas yang kuat dan konsisten di seluruh dunia.
Merancang dengan Hati

Bagi Sarah Fager, seorang designer IKEA, menciptakan produk bukan hanya soal estetika. Lebih dari itu, desain harus mampu memberikan dampak positif langsung pada kehidupan sehari-hari.
“Sebagai desainer, ambisi saya adalah membuat produk yang indah, sesuai kebutuhan, membantu di rumah, dan bisa dijangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan,” ungkapnya.
Menurutnya, keseimbangan antara estetika dan fungsi adalah kunci. “Jika kita hanya fokus pada kualitas tanpa memikirkan bentuk atau desain, siapa yang akan menyukai produk itu? Produk yang tidak dicintai tak akan bertahan lama di rumah,” jelas Sarah.
Sarah adalah designer BÄSINGEN, sebuah alat yang dirancang untuk mendukung aktivitas harian berbagai kalangan di rumah, terutama di area kamar mandi. Bentuknya seperti tangga yang membantu orang-orang menjangkau tempat yang lebih tinggi. Ada pula tempat duduk untuk mandi para lansia Dan orang-orang berkebutuhan khusus.
Awalnya produk ini disebut ‘Helping Hand’ Sarah mengungkapkan, proyek ini bermula dari sebuah nama kerja: Helping Hand—tangan penolong. Ide tersebut kemudian berkembang menjadi desain yang menyasar kebutuhan masyarakat secara lebih luas.
“Saat awal mulai, kami membayangkan solusi yang bisa membantu orang, baik di kamar tidur, dapur, maupun kamar mandi,” katanya.
Dalam proses perancangannya, Sarah dan tim mempertimbangkan beragam kondisi fisik pengguna, termasuk tinggi badan dan kemampuan gerak. “Kami tahu bahwa banyak orang mengalami kesulitan untuk menjangkau benda di tempat tinggi. Jadi, kami ingin membuat objek yang mudah diambil, bisa diletakkan di lantai, atau dipasang di dinding,” ujarnya.
Produk-produk dalam seri ini juga dibuat dengan permukaan non-selip, lubang pembuangan air, serta bentuk yang ergonomis untuk kenyamanan genggaman. Pilihan warna antrasit gelap tak hanya menambah sisi elegan, tapi juga memastikan visibilitas tinggi di berbagai pencahayaan ruangan.
Koleksi ini terdiri dari enam produk yang mencakup dua jenis bangku pijakan dengan pegangan, bangku mandi, tempat tisu toilet, gantungan handuk, dan rak kamar mandi. Seluruh produk didesain untuk memberikan kemudahan dan keamanan, baik untuk anak-anak, orang tua, maupun mereka yang tengah mengalami keterbatasan di rumah.