

PUSATBERITA – Ban pada kendaraan bermotor seperti mobil menjadi salah satu bagian vital karena menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal. Sama seperti komponen lain, ban juga memiliki usia pakai.
Jika sudah aus, ban sebaiknya memang diganti dengan yang baru. Namun, sayangnya masih ada pemilik mobil yang mengganti ban dengan ban jenis vulkanisir lantaran harganya jauh lebih murah dibandingkan ban baru.
1. Ban vulkanisir
Dilansir Hyundai.com, ban vulkanisir merupakan ban bekas yang dilapisi dengan kompon baru agar terlihat seperti sebuah ban baru.
Teknik vulkanisir ban dilakukan dengan memasang tapak baru pada ban lama, yang dibuat dari material karet lengkap dengan alur bannya, sehingga sekilas terlihat seperti sebuah ban baru.
2. Ciri-ciri ban vulkanisir
Untuk mengetahui perbedaan ban vulkanisir dan ban baru, bisa dilihat dengan teliti pada bagian “rambut” yang biasanya ditemui pada ban baru keluaran pabrikan. Pada ban vulkanisir, “rambut” tersebut biasanya akan terlihat lebih pendek dan tidak serapi ban yang benar-benar baru.
Kemudian, gradasi warna pada karet ban juga akan terlihat ada perbedaan pada ban vulkanisir karena bahan yang digunakan berbeda. Lalu, paling mudah untuk mengetahui ban vulkanisir ialah dari harganya, jika terlalu murah dari harga pasaran, patut dicurigai kalau ban tersebut merupakan vulkanisir.
3. Risiko memakai ban vulkanisir
Meskipun terlihat seperti ban baru, banyak efek negatif apabila menggunakan ban vulkanisir di mobil, khususnya saat mobil melaju. Seperti disampaikan, ban vulkanisir pada dasarnya ialah ban yang sudah aus dan tipis, namun dibalut lagi dengan karet.
Hal tersebut membuat kekuatan dan kemampuan ban vulkanisir jauh lebih rendah dibandingkan ban baru, termasuk mudah pecah, mengurangi kenyamanan, dan meningkatkan risiko selip yang berujung pada kecelakaan.