
Flores Timur – Belakangan ini warga desa Tanahlein, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, NTT dihebohkan kabar seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial EDB yang ngaku dibegal dan kehilangan duit Rp6 juta.
Ia pun melaporkan kasus ini ke Polsek Solor dengan nomor LP/B/11/V/2025/SPKT/Sek. Solor Timur/Polres Flotim/Polda NTT tertanggal 26 Mei 2025.
Kepada polisi, ibu muda itu mengaku menjadi korban begal sadis oleh beberapa pemuda tak dikenal. Namun, setelah dilakukan penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian, ternyata kejadian itu hanyalah rekayasa belaka.
Polsek Solor di bawah pimpinan IPTU Fidelis Perang, bergerak cepat melakukan penyelidikan. Hasilnya mengejutkan, tidak ada aksi begal.
“EDB sudah mengaku bahwa semuanya itu adalah bohong,” ujarnya kepada Liputan6.com, Minggu 1 Juni 2025.
Tertipu Bisnis Online
Ia menuturkan, setelah menelusuri alur keuangan EDB, ditemukan fakta bahwa uang yang dilaporkan hilang itu sebenarnya telah ia gunakan sendiri untuk kegiatan bisnis online.
Berdasarkan hasil pengecekan rekening, terdapat empat kali transfer kepada dua rekening berbeda yang tidak dikenalnya, dengan total mencapai Rp4.350.000.
“Detail transfer mencakup, Rp150 ribu (transferan pertama), Rp200 ribu (transferan kedua), Rp1 juta (transferan ketiga) dan Rp3 juta (transferan keempat),” jelasnya.
EDB mengaku tergabung dalam sebuah grup WhatsApp bisnis online. Ia dijanjikan akan menerima uang dari seseorang bernama “Ibu Ika” di Desa Lamaole, Solor Barat. Namun, saat mencoba mengambil uang tersebut, sosok Ibu Ika tak pernah muncul, dan nomor kontaknya pun tak bisa dihubungi.
Dalam kebingungan dan tekanan, Elisabeth memutuskan untuk merekayasa cerita pembegalan, demi mengelabui suaminya yang saat ini sedang merantau.
“Dia takut suaminya, karena uang itu merupakan transferan dari suaminya dari Malaysia,” ungkapnya.