
PUSATNEWS Indragiri Hulu, 1 Juni 2025 — Kasus dugaan perundungan (bullying) yang menimpa seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, dan berujung pada kematian tragis, menuai sorotan tajam dari kalangan legislatif.
Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Ratu Marliah, mendesak adanya perhatian serius dari pemerintah daerah dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terhadap kasus ini. Ia menilai insiden tersebut mencerminkan masih lemahnya sistem perlindungan terhadap anak di lingkungan sekolah.
“Kejadian ini sangat memprihatinkan. Dunia pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak. Pemerintah harus turun tangan, bukan hanya mengusut tuntas kasus ini, tetapi juga memperbaiki sistem pencegahan bullying di sekolah,” tegas Ratu dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (1/6).
Berdasarkan informasi yang beredar, korban yang masih duduk di bangku kelas V SD mengalami serangkaian tindakan perundungan dari teman-temannya. Dugaan kuat menyebut bahwa korban mengalami tekanan psikis berat yang akhirnya berdampak fatal. Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kronologi kejadian dan telah memintai keterangan sejumlah saksi.
Ratu Marliah juga menyoroti pentingnya pendampingan psikologis bagi siswa dan pelatihan bagi guru dalam mendeteksi serta menangani indikasi perundungan sejak dini. Ia mendesak agar Dinas Pendidikan Kabupaten Inhu segera turun tangan memberikan pendampingan kepada keluarga korban serta melakukan evaluasi terhadap manajemen sekolah terkait.
“Ini bukan hanya soal hukuman terhadap pelaku, tapi bagaimana kita membangun budaya sekolah yang berkarakter, ramah anak, dan bebas dari kekerasan,” tambahnya.
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga telah menyatakan tengah mengumpulkan data dan akan melakukan investigasi lapangan dalam waktu dekat.
Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa perundungan di sekolah bukan lagi masalah sepele. Perlu penanganan menyeluruh dan kolaboratif antara sekolah, orang tua, pemerintah, dan masyarakat agar tragedi serupa tidak kembali terulang.