
PUSATNEWS Cirebon, 31 Mei 2025 — Sebuah bencana longsor mengguncang area pertambangan di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat pagi, 30 Mei 2025, sekitar pukul 09.30 WIB. Peristiwa ini menyebabkan 14 orang tewas dan 8 lainnya masih dalam pencarian.
Kronologi Kejadian
Longsor terjadi di area tambang galian C yang sedang beroperasi. Material tanah dan batu menimbun sejumlah pekerja tambang dan awak pengangkut material. Hingga Jumat malam, 14 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 8 orang lainnya masih belum ditemukan. Proses pencarian dihentikan sementara pada pukul 17.30 WIB karena keterbatasan pencahayaan dan akan dilanjutkan pada Sabtu pagi.
Identitas Korban
Sebanyak 13 dari 14 korban tewas telah berhasil diidentifikasi dan dibawa ke RSUD Arjawinangun. Mereka terdiri dari para penambang dan awak pengangkut material, dengan usia berkisar antara 25 hingga 60 tahun. Beberapa korban berasal dari Kabupaten Cirebon dan sekitarnya.
Langkah Pemerintah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghentikan sementara seluruh aktivitas pertambangan di kawasan Gunung Kuda. Surat penghentian sementara telah diterbitkan untuk tiga yayasan yang mengelola kegiatan eksploitasi tambang di Gunung Kuda, serta satu yayasan lainnya yang tengah melakukan eksplorasi. Status tanggap darurat bencana juga ditetapkan selama sepekan untuk memaksimalkan penanganan dan koordinasi antarinstansi.
Upaya Evakuasi dan Bantuan
Tim gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan terus melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban. Pemerintah juga menyiapkan santunan bagi keluarga korban meninggal dan pendampingan bagi keluarga yang terdampak, termasuk bantuan logistik dan modal usaha. Dapur umum didirikan untuk mendukung kebutuhan para petugas dan sukarelawan di lapangan.
Cuaca dan Imbauan
BMKG memperkirakan cuaca di wilayah Cirebon pada Sabtu, 31 Mei 2025, akan mengalami badai petir di beberapa bagian area ini, dengan suhu tertinggi mencapai 33°C dan terendah 24°C. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu longsor susulan.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja di area pertambangan dan perlunya pengawasan ketat terhadap aktivitas penambangan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.