
PUSATNEWS Washington, D.C., 30 Mei 2025 – Gedung Putih mengumumkan bahwa Pemerintah Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat dalam upaya mengakhiri konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Kabar ini menjadi titik terang dalam krisis kemanusiaan yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan menyebabkan kerusakan parah di wilayah tersebut.
Dalam pernyataan resminya pada Kamis malam waktu setempat, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa proposal ini mencakup penghentian sementara serangan militer, pembebasan sandera oleh Hamas, serta peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Biden menyebut kesepakatan ini sebagai “langkah krusial menuju perdamaian yang lebih permanen.”
“Israel telah memberikan persetujuan terhadap parameter utama dalam proposal ini,” ujar juru bicara Gedung Putih. “Kami sekarang menunggu respons dari pihak Hamas dan kelompok lainnya di Gaza.”
Proposal ini disebut-sebut merupakan hasil diplomasi intensif antara AS, Mesir, dan Qatar. Jika disepakati oleh semua pihak, gencatan senjata ini akan mulai diberlakukan dalam waktu 48 jam.
Sementara itu, masyarakat internasional menyambut kabar ini dengan harapan. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah diplomatik ini dan mendesak semua pihak untuk mematuhi kesepakatan secara menyeluruh.
Di Israel, tanggapan publik beragam. Beberapa menyambut baik langkah ini sebagai jalan keluar dari konflik yang melelahkan, sementara yang lain tetap khawatir akan keamanan jangka panjang. Di Gaza, kabar mengenai kemungkinan gencatan senjata membawa harapan baru bagi warga yang telah hidup di bawah ancaman serangan udara dan kekurangan kebutuhan dasar.
Belum ada tanggapan resmi dari Hamas atas proposal ini, namun sumber diplomatik menyebut bahwa pembicaraan internal sedang berlangsung untuk menentukan sikap kelompok tersebut.