
Jakarta – Cina akan meluncurkan misi eksplorasi luar angkasa Tianwen-2 pada 28 Mei 2025. Setelah sukses dengan Tianwen-1 yang mendarat di Mars, misi Tianwen-2 disiapkan untuk mengunjungi ke dua obyek sekaligus.
Misi Tianwen-2 akan menuju ke asteroid dekat bumi dan komet di sabuk utama. Saat ini, wahana antariksa Tianwen-2 sudah siap di roket Long March 3B di Pusat Peluncuran Satelit Xichang.
Melansir laman Space pada Selasa (27/05/2025), jendela peluncuran dibuka pada 28 Mei pukul 23.00 WIB hingga 03.00 WIB pada 29 Mei, dengan dua jadwal cadangan pada hari berikutnya. Target pertama Tianwen-2 adalah asteroid 469219 Kamooalewa (2016 HO3).
Objek berukuran sekitar 40 hingga 100 meter ini dianggap kuasi-satelit bumi. Menurut para peneliti, Kamooalewa kemungkinan merupakan pecahan Bulan yang terlontar ke ruang angkasa akibat benturan.
Tianwen-2 akan mengumpulkan sampel dari permukaan Kamooalewa dan mengirimkannya ke bumi sekitar akhir 2027. Ada tiga teknik pengambilan sampel akan dicoba, yakni hover sampling dengan lengan robotik, touch-and-go (TAG) menggunakan kepala sikat, dan anchored sampling dengan bor di kaki pendarat.
Pendekatan TAG sebelumnya digunakan NASA dan Badan Antariksa Jepang. Jumlah sampel yang akan dikumpulkan belum diumumkan, namun dokumen awal menyebut target 200 hingga 1.000 gram.
Gambar-gambar yang disediakan memperlihatkan pesawat akan dilengkapi panel surya berbentuk menyerupai wahana Lucy milik NASA. Setelah itu, wahana akan menggunakan gaya gravitasi bumi untuk melanjutkan perjalanan ke komet 311P/PANSTARRS.
6 Tahun
Penerbangan Tianwen-2 menuju komet 311P/PANSTARRS diperhitungkan waktu hingga enam tahun sebelum sampai ke komet tersebut. Untuk misinya ke komet 311P, wahana antariksa ini akan melakukan pengamatan jarak jauh untuk mencirikan orbit, bentuk, dan rotasinya.
Selain juga memeriksa komposisi permukaan serta unsur volatil, dan menyelidiki emisi debu serta mekanisme aktivitasnya guna memahami perilaku komet di sabuk utama. Instrumen yang dibawa Tianwen-2 meliputi kamera resolusi tinggi, spektrometer, radar penembus tanah, magnetometer, serta detektor partikel dan gas.
Beberapa instrumen dan teknologi Tianwen-2 merupakan hasil Kerjasama bersama lembaga riset Rusia. Selain tantangan ilmiah, Tianwen-2 juga akan menjadi wahana pertama Tiongkok yang kembali ke atmosfer dengan kecepatan kosmik kedua, yakni sekitar 12 km/detik.
China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) telah melakukan uji coba parasut dari ketinggian tinggi pada 2023, sebagai bagian dari simulasi pemulangan kapsul. Misi Tianwen-2 merupakan bagian dari rangkaian besar eksplorasi luar angkasa Cina.
Setelah Tianwen-2, Tiongkok berencana meluncurkan Tianwen-3 pada 2028, misi ambisius untuk membawa kembali sampel dari Mars. Kemudian, Tianwen-4 akan diluncurkan sekitar 2030, untuk menjelajahi planet raksasa Jupiter dan Uranus.
Dengan peluncuran Tianwen-2, Tiongkok menegaskan posisinya sebagai salah satu negara terdepan dalam eksplorasi antariksa ilmiah dan robotik, bersaing dengan NASA, ESA, dan JAXA dalam lomba mengeksplorasi objek-objek tata surya.