
Jakarta – Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Kelas A Surabaya, Didit Arie Ristandy menyatakan tim SAR gabungan telah menemukan enam orang yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat bencana tanah longsor di Dusun Dukuh Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.
“Setelah melakukan upaya pencarian intensif selama enam hari, akhirnya kami menemukan dan mengevakuasi seluruh korban bencana tanah longsor berjumal enam orang dalam kondisi meninggal dunia,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).
Didit mengungkapkan bahwa pada hari keempat pencarian, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban longsor pertama dan kedua.
“Proses evakuasi kedua jenazah korban ini memakan waktu cukup lama, karena kondisi kedua jenazah tertimbun material longsor cukup dalam,” ucapnya.
“Namun dengan menggunakan excavator dan ditambah penggalian manual, kedua jenazah korban ini berhasil dievakuasi,” imbuh Didit.
Pada hari ini, lanjut Didit, tim SAR gabungan menemukan korban ketiga sekitar pukul 13.15 WIB. Selanjutnya, korban keempat ditemukan pada pukul 14.12 WIB,
“Kemudian, korban kelima ditemukan pada pukul 14.32 WIB dan korban terakhir (keenam) ditemukan pada pukul 14.47 WIB,” ucapnya.
Proses Evakuasi
Didit mengatakan, proses evakuasi keempat jenazah korban yang ditemukan hari ini memakan waktu cukup lama, karena kondisi keempat jenazah tertimbun material longsor cukup dalam.
“Setelah berhasil dievakuasi, selanjutnya keempat jenazah korban dibawa ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek guna proses identifikasi oleh petugas yang berwenang,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto menyebut, proses pencarian korban longsor telah berakhir karena semua korban longsor ditemukan pada sore ini.
“Alhamdulillah, hasil kolaborasi dari semua tim terdiri dari TNI/Polri, Basarnas, BPBD, dan para relawan telah membuahkan hasil yang diharapkan,” ucapnya.
“Enam jenazah korban longsor seluruhnya telah ditemukan. Selanjutnya setelah itu, jenazah akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” tambah Gatot.
Gatot menyampaikan, penanganan pasca bencana akan menunggu hasil kajian teknis yang dilakukan oleh tim akademisi, sebagaimana telah disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Kita akan meninjau langkah penanganan selanjutnya berdasarkan hasil kajian akademis tersebut,” pungkasnya.