
PUSATNEWS MEDAN, 25 Mei 2025 — Insiden penembakan yang melibatkan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, terhadap dua remaja yang diduga terlibat tawuran di Jalan Tol Belmera, Medan, telah memicu perhatian publik dan langkah tegas dari kepolisian.
Kronologi Kejadian
Pada Minggu dini hari, 4 Mei 2025, AKBP Oloan Siahaan sedang melakukan patroli keamanan setelah memimpin apel antisipasi tawuran di Posko Berkawan Polres Pelabuhan Belawan. Saat melintasi Jalan Tol Belmera, mobil dinas yang ditumpanginya diadang oleh sekitar 10 pemuda bersenjata tajam dan batu.
Merasa terancam, AKBP Oloan melepaskan tiga tembakan peringatan. Namun, serangan dari kelompok pemuda tersebut berlanjut dengan lemparan mercon dan batu. Dalam situasi tersebut, AKBP Oloan mengambil keputusan diskresi dengan menembak ke arah kaki para pelaku. Sayangnya, tembakan tersebut mengenai dua remaja: MS (15) tertembak di perut dan B (17) di tangan.
Kondisi Korban
Kedua remaja tersebut segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. MS mengalami luka tembak di bagian perut dan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif. Sementara itu, B masih dirawat akibat luka tembak di tangan.
Tindakan Kepolisian
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut dan menegaskan komitmen untuk transparansi dalam penanganan kasus ini. Polda Sumut telah membentuk tim khusus yang melibatkan Bidang Propam, Irwasda, Direktorat Reserse Kriminal Umum, dan Laboratorium Forensik untuk menyelidiki insiden ini secara menyeluruh.
AKBP Oloan Siahaan telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya guna memudahkan proses pemeriksaan. Posisi Kapolres Pelabuhan Belawan kini diisi oleh AKBP Wahyudi Rahman, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Wassidik Ditreskrimum Polda Sumut.
Penanganan Lanjutan
Pihak kepolisian juga telah mengamankan 22 orang yang diduga terlibat dalam tawuran tersebut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penegakan hukum dan pencegahan kejadian serupa di masa mendatang.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan diskusi mengenai prosedur penggunaan senjata api oleh aparat dalam situasi darurat. Polda Sumut berkomitmen untuk menuntaskan penyelidikan dengan transparan dan akuntabel, serta memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.