

PUSATBERITA , Banyak biker mungkin bertanya-tanya, kenapa knalpot bisa terasa sangat panas, bahkan bisa membakar kulit, padahal proses pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin, bukan di knalpot?
Pertanyaan ini menarik karena secara logis, bagian luar seperti knalpot seharusnya hanya jadi jalur buangan gas, bukan tempat utama terjadinya pembakaran. Tapi kenyataannya, knalpot tetap terasa panas.
Nah, berikut penjelasan kenapa knalpot motor terasa panas meski pembakaran bahan bakar terjadi di dalam mesin.
1. Gas buang dari mesin membawa panas ekstrem ke knalpot
Mesin menghasilkan suhu tinggi saat membakar campuran udara dan bahan bakar. Gas buang yang dihasilkan dari proses ini bisa mencapai suhu hingga 600°C atau lebih, tergantung jenis mesin dan beban kerjanya.
Gas panas ini kemudian mengalir melalui header, pipa knalpot, catalytic converter, hingga ke muffler dan ujung knalpot. Sepanjang perjalanan itu, pipa knalpot menyerap panas dari gas buang, dan permukaannya menjadi sangat panas sebagai akibatnya. Jadi, meskipun pembakaran terjadi di ruang mesin, panasnya “ikut terbawa” dan menyebar ke seluruh sistem knalpot.
2. Kotoran dan kerak membuat knalpot menyerap lebih banyak panas
Ketika knalpot kotor, seperti tertutup debu, oli, atau kerak karbon sisa pembakaran, permukaannya menjadi lebih mudah menyerap dan menahan panas. Lapisan kotoran tersebut menghambat pelepasan panas secara alami ke udara.
Akibatnya, knalpot menyimpan panas lebih lama dan terasa lebih panas di permukaan. Ini mirip seperti panci yang kotor di atas kompor: kotoran membuat panas tidak bisa menyebar rata, justru terjebak di permukaan logam.
3. Aliran gas terganggu dan suhu naik
Knalpot yang kotor di bagian dalam, misalnya karena kerak karbon atau sisa oli terbakar, dapat menyempitkan jalur aliran gas buang. Hal ini menyebabkan tekanan dalam pipa meningkat dan gas buang menjadi lebih lambat keluar.
Akibatnya, suhu di dalam sistem pembuangan naik karena gas tertahan lebih lama. Inilah mengapa knalpot yang jarang dibersihkan tidak hanya berisiko panas, tetapi juga bisa mempengaruhi performa mesin secara keseluruhan.
So, meskipun pembakaran utama terjadi di dalam mesin, panas dari proses tersebut tetap menjalar ke seluruh sistem pembuangan, termasuk knalpot. Ketika knalpot dalam kondisi bersih, panas bisa tersalurkan dan tersebar lebih baik.
Namun saat kotor, panas terperangkap, membuat permukaan knalpot jadi jauh lebih panas dari biasanya. Maka dari itu, penting untuk menjaga kebersihan knalpot, baik dari luar maupun dalam, demi menjaga kenyamanan, keamanan, dan performa kendaraan tetap optimal.