
Jakarta – Seorang pendaki asal Karawang yang menghilang sejak beberapa hari lalu akhirnuya berhasil ditemukan oleh tim Search And Rescue (SAR) gabungan dalam keadaan selamat. Remaja tersebut sebelumnya dinyatakan hilang selama tiga hari di Gunung Cikuray, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Informasi itu dibagikan di akun Instagram resmi Gunung Cikuray @gunungcikuray_2021, Jumat (16/5/2025). Survivor atas nama Elang Guntur Pratama (16 tahun) berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan saat ini sedang menjalani tahap pemulihan.
Pihak pengelola Gunung Cikuray menyatakan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh tim yang yang terlibat antara lain Basarnas Kantor SAR Bandung, Koramil Cilawu, Polsek Cilawu, Ranger Base Camp Kiara Janggot, BPBD Kab. Garut, Organisasi Lingkungan Tangtu Buana, SAR Pramuka Kab. Garut, Base Camp Tapak Gerot, Kang Bebe Gunung Cikuray, Ranger Cintanagara, dan Ranger Cikuray Via Pemancar.
“Kami juga mengucapkan terima kasih pada masyarakat atau organisasi pecinta alam yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, bantuan, dan doa selama proses pencarian berlangsung,” tulis unggahan tersebut.
Pembelajaran Penting Bagi Para Pendaki

Mereka berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi para pendaki dan pecinta alam agar selalu menjaga keselamatan dan persiapan sebelum melakukan pendakian.
“Semoga semangat kebersamaan dan kemanusiaan ini terus terjaga demi keselamatan bersama di kawasan pegunungan. Demikian informasi kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan doa semua pihak,” tutup mereka.
Sementara itu, Kepala Polsek Cilawu AKP Hasan Sadikin mengatakan korban yang merupakamn warga Kampung Sukaseuri, Desa Sarimulya, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat ditemukan pada Jumat pagi dalam kondisi selamat di lembah antara Pos 6 dan Pos 5 Gunung Cikuray.
Petugas yang menemukan korban itu, kata dia, langsung mengevakuasi secara hati-hati dengan membawa ke bawah, ke area kaki Gunung Cikuray untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. “Saat ini sudah dievakuasi ke bawah dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan medis,” ungkapnya, dilansir dari Antara, Jumat (16/5/2025).
Pencarian Sempat Terkendala Cuaca

Ia mengatakan proses evakuasi melibatkan petugas gabungan itu sempat mengalami kendala karena hujan yang mengakibatkan jalan menjadi licin, berikut kondisi korban sudah lemas.
Saat tiba di bawah kaki Gunung Cikuray, korban langsung mendapatkan pertolongan pertama tim medis dari BPBD Garut dan sukarelawan yang sebelumnya sudah siaga. AKP Hasan mengharapkan kondisinya segera pulih untuk kembali berkumpul bersama keluarganya.
Setelah ditemukan korban yang hilang itu, keluarga yang sudah menunggu di tempat penampungan menyambut haru dan bersyukur karena korban dalam keadaan selamat. Korban dilaporkan hilang sejak 13 Mei 2025, saat sedang turun dari Pos 6 menuju pos berikutnya di jalur pendakian Gunung Cikuray, lewat Kiara Janggot, Kecamatan Cilawu.
Teman korban baru melaporkan kehilangan salah satu temannya ke Polsek Cilawu, 14 Mei 2025 malam, selanjutnya dilakukan pencarian dengan menyusuri jalur pendakian hingga akhirnya hari kedua pencarian korban berhasil ditemukan.
Imbauan Kemenhut untuk Pendaki Gunung

Belakangan ini cukup marak berita tentang pendaki gunung di Indonesia mengalami berbagai insiden seperti tersesat, hilang, kecelakaan dan bahkan ada yang meninggal dunia. Salah satunya adalah seorang pendaki asal Temanggung yang sempat hilang di Gunung Merbabu, Jawa Tengah ditemukan meninggal dunia.
Situasi itu membuat Dirjen Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan (Gakkum Kemenhut) Dwi Januanto Nugroho kembali mengingatkan pentingnya persiapan yang baik sebelum mendaki gunung. Ia mengatakan, jangan pernah berencana mendaki sebuah gunung hanya karena bisa eksis di media sosial misalnya agar tidak FOMO (Fear of Missing Out).
“Jangan mendaki gunung karena FOMO, atau ikut-ikutan demi membuat konten. Yang terpenting persiapan sebelum mendaki harus maksimal termasuk mengenali medan dan kawasan gunung yang akan didaki. Jadi harus dipersiapkan sebaik-baiknya,” terang Dwi Januanto dalam jumpa pers di Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2025.
Selain itu, Kemenhut juga sedang mendalami kemungkinan penutupan jalur pendakian ilegal, termasuk yang berada di Gunung Merbabu. “Jadi pendakian yang di Merbabu itu langsung dapat feedback, dan sekarang saatnya kita tutup pendakian jalur ilegal yang di Merbabu,” jelasnya.