
Barang bukti cabai yang dicuri 2 remaja di Semarang. (Foto: dok. PusatNews)
PusatNews – Dua anak muda diamankan dari amukan masyarakat usai tepergok mencuri cabai di kebun masyarakat di Getasan, Kabupaten Semarang. Mereka mengaku mencuri sebab kepepet kebutuhan ekonomi.
Video peristiwa penangkapan ABG itu tersebar di media sosial.
Dari yang video tersebar, nampak kerumunan masyarakat di malam hari. Tidak nampak jelas apa yang terjalin tetapi terdapat polisi yang diprediksi mengamankan pelakon mengarah mobil polisi.
Setelah itu terdapat pula video pelakon yang diburamkan mukanya lagi ditanya masyarakat. Mereka berdialog memakai bahasa Jawa.
Baca juga:
Sepasang Piton Buat Jebol Langit- langit Masyarakat Banyumas, Pernah Dikira Tikus
Polres Semarang dikala dimintai konfirmasi membetulkan peristiwa itu. Kedua anak tersebut ialah masyarakat Salatiga MF( 17) serta MA( 16). Mereka diamankan di Polsek Getasan sehabis peristiwa pada harikemarin.
Kapolsek Getasan AKP Agus Pardiono berkata peristiwa terjalin Kamis( 15/ 5) dekat jam 20. 00 Wib, tepatnya di kebun di Desa Tajuk Kecamatan Getasan kepunyaan masyarakat bernama Jurianto. Dikala itu korban melaksanakan kontrol di kebun miliknya serta berikutnya mengenali terdapat 2 orang tidak diketahui.
” Buat cabai kepunyaan Pak Jurianto merambah masa panen, jadi tadi malam korban mengecek kebun membenarkan keadaan kebun miliknya. Dikala menerangi kebun memakai senter, korban memandang 2 orang lari dari kebun kemudian korban mengejar sembari berteriak memohon pertolongan masyarakat,” kata Agus dalam keterangannya, Jumat( 16/ 5/ 2025).
Polsek Getasan memperoleh laporan pelakon melarikan diri serta lekas merapat ke posisi. Para pelakon diamankan di balai desa setempat, tetapi sebab kian banyaknya masyarakat yang tiba kesimpulannya digiring ke Polsek Getasan.
” Mengingat masyarakat yang terus menjadi banyak tiba ke Balai desa, kedua anak pelakon kesimpulannya kita membawa ke Polsek buat menjauhi hal- hal yang tidak di idamkan,” ucap Agus.
” Dari penjelasan kedua pelakon, keduanya mengambil cabai sebab kebutuhan ekonomi. Dikenal pelakon MF semenjak kecil tidak diurus oleh kedua orang tuanya serta diurus oleh neneknya seseorang diri. Sebaliknya MA masih tercatat selaku pelajar,” imbuhnya.
Baca juga:
Bela 2 Penganiaya Nenek Pengutil Bawang, Orang dagang Pasar Mangu Galang Donasi
Permasalahan Dituntaskan dengan Restorative Justice( RJ)
Sedangkan itu, Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy, berkata langkah mediasi dicoba di Polsek Getasan. Owner kebun dipertemukan dengan pelakon serta keluarganya. Mediasi pula mengaitkan faktor fitur desa, sampai tingkatan dusun setempat apalagi guru.
” Di hadapan fitur desa sampai dusun, owner kebun didampingi keluarganya, dan keluarga kedua pelakon tersebut yang pula didampingi oleh fitur desa serta guru setuju buat menuntaskan masalah secara musyawarah. Owner kebun cabai juga memaafkan kedua pelakon serta pelakon berjanji tidak hendak mengulangi perbuatannya,” kata Ratna.
Peristiwa itu berakhir dengan metode kekeluargaan. Ratna pula mengapresiasi masyarakat yang proaktif melindungi keamanan serta kedisiplinan di wilayahnya dalam peristiwa tersebut.
” Sinergitas antara warga serta kepolisian paling utama Bhabinkamtibmas dibantu Babinsa setempat, sangat dibutuhkan guna melindungi suasana Kondusif. Sebaliknya keterlibatan fitur desa serta guru dalam penyelesaian merupakan buat membagikan pengawasan lebih kepada para pelakon,” ucapnya.
” Silakan melapor ke Bhabinkamtibmas ataupun Polsek terdekat apabila terjalin kendala Kamtibmas, Polres Semarang senantiasa siap membagikan pelayanan kepada warga,” imbau Ratna.
Baca juga: