
Bandung – Mortir aktif ditemukan di perkebunan stroberi di Kampung Cikarancang, Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kapolsek Ciwidey AKP Peeterson Timisela mengungkap, mortir berukuran 81 mm tersebut diduga digunakan saat perang masa penjajahan Belanda.
“Ini mortir yang digunakan pada zaman Belanda, menurut informasi yang kita dapat ditemukan sekira jam 17.00 WIB,” katanya dalam unggahan di akun Instagram @polsekciwidey.polrestabandung pada Kamis, 15 Mei 2025.
Timisela menjelaskan, penemuan mortir aktif tersebut bermula saat seorang petani bernama Maman Sulaeman hendak bercocok tanam di kebun miliknya.
“Saat dia bercocok tanam dia menggali sampai 1,5 meter dan pada saat menggali dia menyentuh salah satu dari mortir tersebut tapi diperkirakan tidak meledak dan dia mengangkat dengan tangan bahwa dipikirnya seperti mainan,” ucapnya.
Setelah melapor kepada pihak RT dan RW, laporan tersebut kemudian diteruskan ke pihak Polsek Ciwidey.
“Kami sudah berkoordinasi baik dari Danramil, kemudian kami melaporkan ke pimpinan,dan pimpinan mengarahkan untuk dilakukan penjinakan oleh Gegana Polda Jawa Barat,” tandasnya.
Mortir aktif tersebut dimusnahkan pada Rabu, 14 Mei 2025 di obyek wisata Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung sekira pukul 09.00 WIB.
Timisela mengimbau masyarakat agar segera melapor apabila menemukan mencurigakan yang diduga bahan peledak kepada aparat setempat.
“Diimbau kepada masyarakat apabila menemukan kembali bentuk apapun baik bom molotop, mortir, dan sebagainya, agar melaporkan baik ke Bhanbinmas maupun ke Babinsa biar kita bisa mengambil langkah-langkah,” tutur dia.