
Bandung – Malang – Rombongan tim Persik Kediri mengalami kejadian tak enak usai laga tandang melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang pada Minggu (11/5/2025). Terjadi pelemparan bus klub Liga 1 berjuluk Macan Putih itu.
Akibat peristiwa pelemparan batu tersebut, Pelatih Persik Kediri Disvaldo Alves dan Asisten Antonio Claudio luka ringan karena kena pecahan kaca. Beberapa pemain sempat syok akibat kejadian tersebut, beruntung tak ada satu pun terluka serius.
Laga BRI Liga 1 2024/2025 antara Arema FC vs Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan Malang merupakan laga pertama usai stadion direnovasi. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 0-3 untuk kemenangan tim tamu.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto turut hadir didampingi Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo dan Kapolres Malang Kota Kombes Nanang Haryono. Aparat keamanan menerjunkan lebih dari 2000 personel gabungan untuk mengamankan pertandingan deby Jawa Timur itu.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.15 usai pertandingan. Bus tim keluar Stadion Kanjuruhan menuju hotel di perbatasan Kepanjen. Tapi di Jalan Trunojoyo depan stadion ada sejumlah oknum suporter melemparkan batu ke arah bus.
Kurang lebih ada 5 titik aksi pelemparan di sepanjang jalan tersebut, mengakibatkan kaca bus sisi kiri pecah. Tim pelatih mayoritas ada di sisi itu, sedangkan pemain ada di sisi lain. Bus itu sebenarnya juga dalam pengawalan pihak kepolisian.
Sementara itu, Manajer Persik Kediri M Syahid Nur Ichsan, menyayangkan peristiwa pelemparan batu terhadap bus rombongan timnya tersebut. Manajemen klub menyerahkan penanganan masalah ini kepada pihak kepolisian.
“Kami cukup kaget, sayang sekali saat industri sepakbola kita sedang berbenah ada kejadian ini,” kata Ichsan.
Menurutnya, manajemen Arema sudah datang langsung di hotel menemui manajemen Persik Kediri. Perwakilan klub berjuluk Singo Edan itu meminta maaf atas peristiwa itu dan siap membantu mengawal rombongan Persik sampai tiba di Kediri.
“Terimakasi kepada semua pihak yang siap mendukung kami sampai pulang ke Kediri,” ujar Ichsan.
Kepala Seksi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinanjar, mengatakan tim Satreskrim sedang menyelidiki peristiwa pelemparan bus klub Liga 1 oleh oknum suporter tersebut. Tim juga sedang menginvestigasi kejadian itu.
“Masih dalam penyelidikan. Tim Persik Kediri informasinya juga mau melaporkan peristiwa ini,” katanya.
Pernyataan Manajemen Arema

Sementara itu Ketua Local Organizing Committee sekaligus Panpel Arema FC, Erwin Hardiono, menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang dialami bus tim Persik Kediri usai pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Kami sangat menyesalkan dan minta maaf sebesar-besarnya kepada Persik Kediri,” ujar Erwin Hardiono dalam keterangan tertulisnya.
Manajemen Arema bersama Security Officer dan Presidium Aremania Utas sebenarnya sudah berusaha keras mengantisipasi kejadian ini. Mereka bersama kepolisian turut mengawal rombongan tim tamu.
Security Officer Arema FC, Bram Hady Sulthon, mengatakan ada oknum suporter tidak bertanggung jawab yang melakukan aksi pelemparan kepada tim tamu. Tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan akan jadi bahan evaluasi.
“Kami sudah berupaya maksimal mencegah, tapi tetap ada oknum yang melakukan itu. Kami akan evaluasi bersama kepolisian untuk mengidentifikasi potensi kerawanan,” katanya.
Arema FC dijadwalkan masih akan menjalani satu laga home di Stadion Kanjuruhan Malang yakni melawan Semen Padang pada 25 Mei 2025 mendatang. Pertandingan itu sekaligus laga penutup Singo Edan dalam kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.