
PUSAT KESEHATAN , Madu sering dianggap sebagai alternatif alami pengganti gula, tetapi bagi penderita diabetes, konsumsinya perlu dibatasi dengan hati-hati. Berikut penjelasan ahli gizi terkait batas aman konsumsi madu untuk diabetesi:
1. Madu dan Dampaknya pada Gula Darah
Madu mengandung fruktosa, glukosa, dan sedikit nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Namun, indeks glikemik (IG) madu sekitar 58–65, yang tergolong sedang-tinggi. Artinya, madu tetap dapat meningkatkan kadar gula darah, meski mungkin lebih lambat dibandingkan gula pasir (IG 60–70). Penderita diabetes harus memantau respons gula darah individu setelah mengonsumsinya.
2. Batas Aman Konsumsi
Ahli gizi umumnya menyarankan:
- Maksimal 1–2 sendok teh (5–10 gram) per hari, tergantung kondisi kesehatan, kadar HbA1c, dan rencana diet harian.
- Madu harus diperhitungkan sebagai bagian dari asupan karbohidrat harian. Satu sendok makan madu (21 gram) mengandung sekitar 17 gram karbohidrat, setara dengan 1 porsi karbohidrat.
3. Faktor yang Memengaruhi Batasan
- Kontrol gula darah: Jika kadar gula darah tidak stabil, hindari madu atau konsultasikan ke ahli gizi.
- Jenis madu: Madu mentah (raw honey) mungkin memiliki IG sedikit lebih rendah daripada madu olahan, tetapi perbedaannya tidak signifikan secara klinis.
- Kombinasi makanan: Konsumsi madu bersama makanan tinggi serat atau protein (seperti yogurt tanpa gula atau oatmeal) dapat memperlambat penyerapan glukosa.
4. Risiko dan Pertimbangan
- Efek jangka panjang: Konsumsi berlebihan madu dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti resistensi insulin dan kerusakan pembuluh darah.
- Alternatif lebih aman: Pemanis non-kalori seperti stevia atau erythritol lebih direkomendasikan untuk meminimalkan lonjakan gula darah.
5. Saran Ahli
- Konsultasi dengan ahli gizi: Setiap penderita diabetes memiliki kebutuhan berbeda. Ahli gizi dapat membantu menghitung takaran madu yang sesuai dengan profil glikemik dan pola makan pasien.
- Pantau kadar gula darah: Lakukan pengecekan 2 jam setelah mengonsumsi madu untuk melihat respons tubuh.
Madu bukan pengganti gula yang “aman” untuk diabetesi, tetapi boleh dikonsumsi dalam jumlah sangat terbatas dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Prioritas utama tetap pada pola makan seimbang, rendah indeks glikemik, dan pengendalian asupan karbohidrat secara keseluruhan. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memasukkan madu ke dalam menu harian.