
PUSATNEWS Jakarta, 7 Mei 2025 — Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan pertumbuhan, ekonomi Indonesia menunjukkan ketangguhan dengan mencatat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,87% (year-on-year/yoy) pada kuartal I 2025. Meskipun ini merupakan laju pertumbuhan terendah sejak kuartal III 2021, angka ini mencerminkan resiliensi ekonomi nasional yang didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan pelaksanaan program-program prioritas pemerintah.
Konsumsi Rumah Tangga sebagai Pilar Utama
Konsumsi rumah tangga, yang menyumbang lebih dari setengah PDB Indonesia, tumbuh sebesar 4,89% pada kuartal I 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur Tahun Baru, Ramadan, dan Idulfitri, serta berbagai insentif fiskal dari pemerintah, seperti Tunjangan Hari Raya (THR), diskon tarif listrik dan tol, serta pajak ditanggung pemerintah (DTP) untk sektor padat karya dan properti.
Investasi dan Belanja Pemerintah
Investasi mengalami perlambatan dengan pertumbuhan sebesar 2,12%, terendah dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, belanja pemerintah terkontraksi sebesar 1,38% akibat efek basis tinggi dari belanja pada kuartal I 2024 yang terkait dengan pelaksanaan pemilu dan percepatan belanja bantuan sosial untuk mitigasi dampak El Niño. Namun, belanja pemerintah meningkat pada akhir kuartal I seiring dengan masa transisi pemerintahan.
Sektor Ekspor dan Pertanian Menjadi Penopang
Ekspor tumbuh stabil sebesar 6,78%, didorong oleh peningkatan ekspor komoditas seperti minyak sawit dan besi baja. Sektor pertanian mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 10,52%, berkat distribusi pupuk bersubsidi yang ditingkatkan dan peningkatan produksi beras nasional hingga 60% (yoy).
Komitmen Pemerintah dalam Menjaga Pertumbuhan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa di tengah tantangan global, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang cukup resilien. “Optimisme terus dijaga, didukung komitmen pemerintah dengan memastikan APBN bekerja optimal dalam melindungi masyarakat, termasuk memastikan ekonomi tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya.
Pemerintah juga meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak dan ibu hamil guna mengatasi masalah gizi buruk. Program ini sejalan dengan upaya Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% dan meningkatkan sumber daya manusia menuju “Indonesia Emas” 2045.
Prospek ke Depan
Meskipun menghadapi tantangan global, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi antara 5,8% hingga 6,3% pada tahun 2026, dengan fokus pada percepatan belanja pemerintah dan stabilisasi konsumsi domestik.
Dengan strategi yang adaptif dan program-program prioritas yang berjalan, ekonomi Indonesia diharapkan tetap tangguh dan mampu menghadapi dinamika global yang terus berubah.