
Yogyakarta – Bangkai paus yang terdampar di pantai dapat mengalami fenomena berupa ledakan alami. Peristiwa ini terjadi akibat akumulasi gas selama proses pembusukan di dalam tubuh mamalia laut raksasa tersebut.
Meski bukan ledakan seperti bahan peledak, kekuatan yang dihasilkan mampu melontarkan isi perut paus hingga beberapa meter. Setelah kematian, tubuh paus langsung memasuki fase pembusukan.
Mengutip dari berbagai sumber, bakteri alami dalam sistem pencernaannya mulai bekerja mengurai jaringan organik. Proses ini menghasilkan berbagai gas, termasuk metana, hidrogen sulfida, dan karbon dioksida.
Kulit paus yang tebal dan elastis berfungsi sebagai penghalang alami yang mencegah pelepasan gas tersebut. Selama 24-48 jam pertama, gas-gas ini mulai mengisi rongga tubuh dan organ dalam.
Tekanan internal meningkat seiring dengan bertambahnya volume gas hasil fermentasi anaerobik. Kondisi ini diperparah oleh suhu lingkungan yang hangat, yang mempercepat aktivitas bakteri pembusuk.
Tubuh paus dapat diibaratkan sebagai balon raksasa yang terus mengembang. Ketika tekanan internal melebihi kekuatan elastisitas kulit, terjadi ruptur atau pecahnya jaringan.
Ledakan biasanya dimulai dari area perut yang merupakan bagian paling rentan. Beberapa kasus menunjukkan bahwa ledakan bisa terjadi secara spontan tanpa pemicu eksternal.
Akan tetapi, dalam banyak kejadian, sentuhan manusia atau upaya pemindahan bangkai justru menjadi faktor pemicu. Alat berat yang digunakan untuk memindahkan bangkai kadang secara tidak sengaja menciptakan titik tekanan tambahan pada tubuh paus.
Berbahaya
Bangkai paus yang meledak dapat menimbulkan berbagai bahaya di sekitarnya. Material organik dari tubuh paus bisa tersebar hingga jarak 20-30 meter dari lokasi ledakan.
Pecahan tulang yang terlontar dengan keras berpotensi melukai orang di sekitar karena sifatnya yang tajam. Ledakan juga menyebabkan cairan tubuh dan darah dalam jumlah besar menyembur keluar dengan tekanan tinggi.
Selain itu, proses ini melepaskan gas beracun seperti hidrogen sulfida yang berbahaya jika terhirup oleh manusia. Semua faktor ini membuat ledakan bangkai paus menjadi fenomena yang berisiko bagi keselamatan.
Material yang terlontar dapat mencapai ketinggian beberapa meter dan berbahaya bagi orang yang berada di sekitar lokasi. Bau tidak sedap dari bangkai yang meledak bisa bertahan selama berhari-hari dan menarik predator laut.