
PUSATNEW Jakarta, 4 Mei 2025 — Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengakui bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi dalam proses pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, sebuah inisiatif strategis pemerintah untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa melalui pemanfaatan teknologi digital.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (3/5), Budi Arie menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya membangun ekonomi digital dari tingkat akar rumput, sejalan dengan program digitalisasi desa dan penguatan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional.
“Kita ingin koperasi desa ini menjadi motor penggerak ekonomi digital di tingkat lokal. Tapi kami akui, tantangannya tidak sedikit, mulai dari kesiapan SDM, infrastruktur internet, hingga pemahaman masyarakat terhadap koperasi digital,” ujar Budi Arie.
Program Koperasi Desa Merah Putih bertujuan membentuk koperasi digital yang dikelola oleh masyarakat desa dan terhubung dalam ekosistem ekonomi digital nasional. Koperasi ini diharapkan menjadi wadah bagi UMKM desa, petani, nelayan, serta pelaku usaha lokal untuk mengakses pasar, permodalan, dan pelatihan secara daring.
Namun, sejumlah kendala seperti rendahnya literasi digital, terbatasnya akses internet di wilayah terpencil, dan kurangnya kader koperasi yang memahami teknologi menjadi tantangan nyata yang harus diatasi.
Untuk itu, Budi Arie menyebut pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, serta kementerian/lembaga terkait lainnya, dalam menyediakan pelatihan, akses teknologi, dan pendampingan secara bertahap.
“Kita sudah mulai dari pilot project di beberapa desa di Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Hasilnya cukup positif, tapi memang perlu waktu dan konsistensi. Kami tidak ingin program ini sekadar simbolik,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid menyatakan dukungannya terhadap inisiatif tersebut. Ia menilai, penguatan koperasi berbasis digital adalah langkah strategis yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Koperasi tidak boleh tertinggal dalam era digital. Desa-desa kita punya potensi besar, tinggal bagaimana kita mendampingi dan memastikan ekosistemnya berjalan,” ujar Nurdin.
Beberapa kepala desa yang tergabung dalam program percontohan juga menyatakan antusiasme mereka. Namun, mereka berharap adanya percepatan infrastruktur dan dukungan teknis yang lebih konkret.
Budi Arie menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mendorong transformasi ekonomi desa secara inklusif dan berkelanjutan.
“Koperasi Merah Putih ini bukan sekadar program, tapi bagian dari perjuangan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia—dimulai dari desa.”