
PUSAT NEWS – Bogor, 1 Mei 2025 — Pemerintah Rusia mengumumkan bahwa sebanyak 288 warga sipil tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka selama serangan militer Ukraina di wilayah Kursk yang berlangsung sejak Agustus 2024. Moskow menyatakan bahwa pasukannya telah sepenuhnya merebut kembali wilayah tersebut dari kendali Ukraina pada akhir pekan lalu.
Latar Belakang Serangan
Serangan Ukraina ke wilayah Kursk dimulai pada 6 Agustus 2024 sebagai respons terhadap invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Pasukan Ukraina berhasil menembus perbatasan dan menduduki beberapa wilayah di Kursk selama beberapa bulan. Selama pendudukan tersebut, terjadi pertempuran sengit antara kedua belah pihak, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa di kalangan militer maupun sipil.
Dampak terhadap Warga Sipil
Selama konflik berlangsung, warga sipil di wilayah Kursk mengalami kesulitan yang signifikan. Banyak desa yang kehilangan akses terhadap layanan dasar seperti listrik, air bersih, dan perawatan medis. Beberapa laporan menyebutkan bahwa warga terpaksa menggunakan peralatan darurat dan persediaan yang terbatas untuk bertahan hidup. Selain itu, terdapat tuduhan bahwa pasukan Ukraina melakukan penjarahan dan perlakuan kasar terhadap warga, meskipun laporan ini belum dapat diverifikasi secara independen.
Tanggapan Ukraina
Pemerintah Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait klaim Rusia mengenai jumlah korban sipil di Kursk. Namun, Kyiv sebelumnya menyatakan bahwa operasi militer di wilayah perbatasan Rusia bertujuan untuk mengalihkan perhatian dan sumber daya militer Moskow dari front utama di Ukraina timur. Ukraina juga menekankan bahwa target utama serangan mereka adalah instalasi militer, bukan warga sipil.
Situasi Terkini
Setelah merebut kembali wilayah Kursk, Rusia mengklaim telah menstabilkan situasi di daerah tersebut. Namun, proses pemulihan masih berlangsung, dengan banyak infrastruktur yang rusak dan kebutuhan mendesak akan bantuan kemanusiaan bagi warga yang terdampak. Organisasi internasional telah menyerukan akses kemanusiaan yang aman untuk membantu korban konflik di wilayah tersebut.