
Sejumlah keluarga korban saat melaporkan kasus pencabulan terhadap tujuh anak ke Polres Flores Timur (dok.pusat,news)
Pusat,News– Seorang laki- laki yang bekerja selaku karyawan di salah satu bank di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT bernama samaran AR dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan terhadap beberapa anak muda laki- laki.
Sampai saat ini, tercatat telah 8 korban pelecehan sesama tipe yang telah melapor ke polisi.
Baca juga:
Cerita Mantan Karyawan Bank Berhasil Merintis Bisnis Keripik Pisang di Kota Makassar
” Pelakon ialah pegawai bank. Para korban usianya berkisar 15- 16 tahun. Keluarga sudah memberi tahu permasalahan itu ke Polres Flores Timur, Senin, 28 April 2025,” ucap Kasi Humas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, Selasa 29 April 2025.
Sanusi menerangkan, seluruh korban ialah anak dasar usia. Dikala ini, polisi lagi melaksanakan penyelidikan serta sudah mengambil penjelasan dari sebagian korban.
” Pelakon beraksi semenjak 2024 kemudian. Kita telah jadwalkan pengecekan terhadap terlapor,” katanya.
RA alias Anton( 37), bapak seseorang korban bernama samaran J( 14), berkata dikala ini baru 8 korban yang telah mengaku. Ia menebak masih banyak korban yang belum terungkap.
Dia menuturkan, permasalahan pelecehan itu baru dikenal sehabis sebagian orangtua mengumpulkan seluruh korban serta memohon mereka menceritakan.
Dari pengakuan para korban, keluarga memutuskan buat memberi tahu permasalahan itu ke polisi.” Buat dikala ini terdapat 8 korban antara lain, E, N, R, K, Y, J, Meter serta C,” tuturnya.
Modus Buka Play Station

Sepanjang ini para korban kerap nangkring di tempat tinggal AR yang mempunyai playstation( PS). Warnanya, itu cumalah modus yang dicoba AR guna menemukan mangsa.
” Terduga pelakon mempunyai tempat bermain PS serta kerap dikunjungi korban. Dikala korban terletak di rumahnya, AR kemudian melancarkan aksinya,” ungkap Iptu Sanusi.
Sehabis beraksi, pelakon membagikan membagikan duit sebesar Rp 10. 000 sampai Rp 50. 000 selaku duit tutup mulut. Tidak hanya duit, pelakon pula membujuk korban dengan membelikan sepatu serta pernak- pernik hp.
” Usai melaksanakan pelecehan sesama tipe, pelakon setelah itu membagikan beberapa duit supaya korban tidak boleh menceritakan ke orang lain,” ucap Sanusi.
Sanusi meningkatkan, permasalahan itu lagi ditangani oleh unit Proteksi Wanita serta Anak( PPA) Satuan Reserse serta Kriminal Polres Flores Timur.