
PUSAT KESEHATAN – Belum lama ini viral pengakuan pria di DKI Jakarta yang menyesal vasektomi setelah dicerai istri. Niat baiknya dinilai tak berbalas lantaran istri memilih menikah kembali dengan pria lain.
Fakta Hidayatulloh (31) bahkan memutuskan vasektomi di usia 26 tahun, setelah melihat istrinya tiga kali melahirkan. “Waktu itu di pikiran saya kasihan sama istri dan berpikir akan sampai mati sama dia,” tutur pria yang akrab.
Minat pria untuk memilih KB vasektomi di Indonesia relatif masih sangat rendah, bila mengacu data Sistem Informasi Keluarga BKKBN, hanya 0,25 persen pria yang memilih KB jenis ini. Salah satu kekhawatiran di baliknya adalah tidak lagi bisa memiliki anak secara permanen.
Mungkinkah Disambung Kembali?
Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyebut hal itu bisa saja dilakukan. Namun, kemungkinan untuk bisa terjadi kehamilan lebih kecil ketimbang sebelum menjalani prosedur tersebut.
“Kalau nanti bisa disambung lagi gak ikatannya kalau ingin hamil? Bisa sih cuman kebehasilannya setelah dipotong itu cuma sekitar 15-25 persen saja,” tutur dia, saat dihubungi beberapa waktu lalu. .
Dikutip dari Mayo Clinic, pembalikan vasektomi atau vasectomy reversal adalah prosedur yang dapat dilakukan pria yang telah menjalani vasektomi. Prosedur ini menyambungkan kembali setiap saluran yang membawa sperma dari testis ke dalam air mani.
Setelah pembalikan vasektomi berhasil, sperma dapat kembali masuk ke dalam air mani, sehingga memungkinkan pasangan untuk kembali memiliki keturunan.
Tingkat kehamilan setelah pembalikan vasektomi bervariasi, antara sekitar 30 hingga lebih dari 90 persen tergantung pada jenis prosedurnya. Faktor-faktor seperti usia pasangan, rentang waktu sejak vasektomi, serta apakah memiliki masalah kesuburan sebelum vasektomi dapat memengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan setelah pembalikan vasektomi.
Berikut jenis prosedur pembalikan vasektomi yang dapat dilakukan:
Vasovasostomi
Pada prosedur ini, dokter bedah menjahit kembali ujung-ujung yang terputus dari setiap saluran yang membawa sperma (vas deferens) ke dalam air mani.
Vasoepididimostomi
Prosedur ini menempelkan vas deferens langsung ke organ kecil di bagian belakang setiap testis yang menampung sperma (epididimis). Vasoepididymostomy lebih rumit dibandingkan vasovasostomi dan biasanya dilakukan ketika vasovasostomi tidak dapat dilakukan atau memiliki tingkat keberhasilan yang rendah.
Keputusan untuk melakukan vasovasostomi atau vasoepididimostomi bergantung pada apakah sperma terlihat saat cairan vas deferens dianalisis pada saat operasi. Dalam kebanyakan kasus, dokter bedah memutuskan selama operasi teknik mana yang paling cocok.
Terkadang kombinasi dari dua teknik bedah diperlukan – vasovasostomi di satu sisi dan vasoepididimostomi di sisi lainnya. Semakin lama jarak waktu sejak vasektomi, semakin besar kemungkinan seorang pria memerlukan vasoepididimostomi di satu atau kedua sisi.