
PUSAT4D – NEWS
Gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar telah menewaskan lebih dari 3.500 orang dan menyebabkan lebih dari 5.000 orang terluka. Sebanyak 210 orang masih dilaporkan hilang. Bencana ini juga menghancurkan hampir 49.000 rumah dan lebih dari 2.100 bangunan pemerintah, serta menyebabkan sekitar 200.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menghadapi kekurangan dana yang signifikan dalam upaya bantuan pasca-gempa. Mereka telah meluncurkan permintaan darurat sebesar 100 juta franc Swiss (sekitar $122 juta), namun hingga kini baru menerima sekitar 10% dari jumlah tersebut. Situasi ini diperparah oleh penurunan donasi internasional dan pemotongan bantuan dari beberapa negara.
Lebih dari 400 gempa susulan tercatat dalam sepuluh hari pertama setelah gempa utama, termasuk gempa berkekuatan 5,5 yang mengguncang wilayah Meiktila pada 13 April. Gempa susulan ini menyebabkan kerusakan tambahan dan meningkatkan ketakutan di kalangan warga. Dengan musim hujan yang mendekat, risiko tanah longsor dan penyebaran penyakit meningkat, memperparah kondisi para penyintas yang masih tinggal di tempat penampungan sementara.
PBB dan berbagai negara tetangga telah mengirimkan bantuan dan tim penyelamat ke Myanmar. Namun, distribusi bantuan menghadapi tantangan karena infrastruktur yang rusak dan situasi politik yang kompleks. Beberapa wilayah yang dikuasai oleh kelompok oposisi dilaporkan mengalami kesulitan dalam menerima bantuan.