
PUSAT NEWS –
Pada 19 April 2025, serangan udara yang dilancarkan oleh militer Amerika Serikat (AS) terhadap pelabuhan bahan bakar Ras Isa di Yaman, yang dikuasai oleh kelompok Houthi, menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya. Serangan ini menjadi yang paling mematikan dalam 15 bulan terakhir sejak kampanye militer AS terhadap Houthi dimulai .
🛢️ Target Strategis: Pelabuhan Ras Isa
Pelabuhan Ras Isa, yang terletak di wilayah Hodeida, merupakan infrastruktur penting bagi distribusi bahan bakar di wilayah yang dikuasai Houthi. Serangan ini menghancurkan infrastruktur utama pelabuhan, termasuk tangki penyimpanan minyak, dan menyebabkan kebakaran besar serta tumpahan minyak di Laut Merah. Menurut laporan, serangan dilakukan dalam dua gelombang, dengan gelombang kedua terjadi saat tim penyelamat sedang memberikan bantuan di lokasi .
🎯 Tujuan dan Pernyataan AS
Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk menghentikan aliran pendanaan bagi kelompok Houthi yang berasal dari penjualan bahan bakar. AS menegaskan bahwa serangan ini ditujukan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan tidak menargetkan warga sipil .
⚠️ Tanggapan Houthi dan Eskalasi Konflik
Kelompok Houthi mengecam serangan tersebut sebagai “kejahatan perang” dan berjanji akan melakukan pembalasan. Mereka mengklaim telah meluncurkan serangan balasan terhadap kapal induk AS dan sasaran militer di dekat Bandara Ben Gurion, Israel. Israel mengonfirmasi bahwa mereka berhasil mencegat rudal yang diluncurkan oleh Houthi .
🌍 Dampak dan Reaksi Internasional
Serangan ini memicu kekhawatiran internasional mengenai eskalasi konflik di wilayah tersebut. Beberapa negara dan organisasi hak asasi manusia mengecam serangan tersebut dan menyerukan penyelidikan independen terhadap kemungkinan pelanggaran hukum humaniter internasional. Selain itu, serangan ini juga memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Situasi di Yaman tetap tegang, dan komunitas internasional mendesak semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai guna mengakhiri konflik yang telah menyebabkan penderitaan besar bagi rakyat Yaman.