
PUSAT4D – NEWS
Pada 16 April 2025, delegasi tingkat tinggi Indonesia memulai negosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat di Washington D.C. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap rencana pemberlakuan tarif impor sebesar 32% oleh AS terhadap produk Indonesia, yang saat ini ditangguhkan selama 90 hari hingga 9 Juni 2025 .
Delegasi dan Tujuan Negosiasi
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan pejabat tinggi lainnya. Mereka dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari United States Trade Representative (USTR), Departemen Perdagangan, Departemen Luar Negeri, dan Departemen Keuangan AS . Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya negosiasi ini untuk melindungi kepentingan nasional dan menghindari dampak negatif terhadap ekspor Indonesia .
Strategi dan Proposal Indonesia
Untuk meredakan ketegangan dagang, Indonesia menawarkan peningkatan impor dari AS, khususnya dalam sektor energi. Rencana ini mencakup peningkatan impor minyak mentah dan gas petroleum cair (LPG) dari AS sebesar sekitar US$10 miliar. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi surplus perdagangan Indonesia dengan AS, yang pada 2024 mencapai US$16,8 miliar .
Dampak dan Harapan
Negosiasi ini sangat penting bagi Indonesia, mengingat AS merupakan pasar ekspor terbesar kedua setelah Tiongkok. Pemberlakuan tarif impor sebesar 32% dapat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan berpotensi menyebabkan pemutusan hubungan kerja di sektor-sektor yang terdampak .
Pemerintah Indonesia berharap melalui negosiasi ini, kesepakatan yang saling menguntungkan dapat dicapai, sehingga hubungan dagang antara kedua negara tetap stabil dan berkelanjutan.