
PUSAT4D – NEWS
MEDAN – Seorang anggota DPRD Sumatera Utara bernama Megawati Zebua menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial pada Senin, 14 April 2025. Dalam video tersebut, Megawati yang mengenakan pakaian putih terlihat terlibat cekcok dengan seorang pramugari Wings Air di dalam kabin pesawat. Insiden ini terjadi ketika proses boarding sedang berlangsung. Dalam tayangan video, Megawati tampak mendorong dan diduga mencekik pramugari tersebut. Akibat insiden tersebut, pihak maskapai memutuskan untuk menurunkannya dari pesawat sebelum penerbangan dimulai.
Menanggapi viralnya video tersebut, Megawati memberikan klarifikasinya. Ia membantah telah melakukan tindakan kekerasan terhadap pramugari dan menyebut bahwa tindakannya hanyalah upaya untuk meminta pramugari bergeser agar penumpang lain, termasuk seorang lansia, bisa lewat. Menurut Megawati, video itu bisa saja menimbulkan persepsi keliru karena diambil dari sudut yang tidak memperlihatkan keseluruhan situasi. Ia menegaskan tidak memiliki niat untuk mencelakai siapa pun dan menyayangkan bahwa insiden tersebut menjadi viral tanpa memahami konteks sepenuhnya.
Pihak Wings Air tidak tinggal diam dan menyatakan akan menempuh jalur hukum atas insiden ini. Menurut mereka, tindakan Megawati dianggap sebagai pelanggaran terhadap keselamatan dan ketertiban penerbangan. Maskapai ini menilai bahwa insiden seperti ini tidak boleh dibiarkan karena dapat membahayakan keselamatan awak kabin dan penumpang lain. Mereka berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada kru dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Peristiwa ini memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak warganet yang mengecam tindakan Megawati dan menilai bahwa perilaku seperti itu tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat publik. Sejumlah pihak juga mendesak agar DPRD Sumatera Utara memberikan sanksi etik terhadap Megawati. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari lembaga legislatif tersebut mengenai langkah yang akan diambil terhadap anggotanya. Kasus ini menjadi bahan diskusi luas mengenai pentingnya etika dalam perilaku pejabat negara, terutama dalam situasi publik yang melibatkan masyarakat luas.