
Jakarta, 13 April 2025
PUSAT NEWS – Tubuh Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika( BMKG) menghasilkan prediksi terkini kalau masa kemarau tahun 2025 hendak lebih pendek dibanding tahun- tahun lebih dahulu. Walaupun demikian, curah hujan diperkirakan senantiasa besar di sebagian daerah, spesialnya di bagian barat serta tengah Indonesia.
Fenomena La Niña Berkepanjangan
Pola cuaca yang tidak biasa ini diprediksi kokoh dipengaruhi oleh fenomena La Niña yang berkelanjutan. Fenomena ini menimbulkan kenaikan keseriusan hujan di sebagian besar daerah Indonesia, walaupun sudah merambah masa kemarau.
” Ini ialah pola cuaca yang butuh diwaspadai, paling utama untuk zona pertanian serta pengelolaan sumber energi air. Kita wajib bersiap mengalami kemampuan banjir di dini masa kemarau serta kekurangan air di akhir masa,” ucap Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam konferensi pers hari ini.
Akibat pada Pertanian serta Kesehatan
Zona pertanian diperkirakan hendak jadi salah satu yang sangat terdampak. Pergantian pola hujan bisa mengusik agenda tanam petani, dan tingkatkan resiko kandas panen di sebagian wilayah. Tidak hanya itu, warga pula diimbau buat mewaspadai kenaikan penyakit yang kerap timbul akibat pergantian cuaca, semacam demam berdarah serta peradangan saluran respirasi.
Langkah Antisipasi
BMKG sudah memohon pemerintah wilayah buat memaksimalkan pengelolaan waduk serta irigasi guna membenarkan ketersediaan air bersih. Tidak hanya itu, warga dimohon buat mulai melaksanakan penghematan air serta tingkatkan pemahaman terhadap mitigasi bencana, semacam banjir serta tanah longsor.
BMKG hendak terus memantau pertumbuhan cuaca serta menghasilkan peringatan dini bila terjalin pergantian signifikan. Data lebih lanjut menimpa prakiraan cuaca bisa diakses lewat aplikasi serta web formal BMKG.