
Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Kamis (10/4/2025) pukul 06.40 WIB.
“Kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan tebal ke arah barat energi serta barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter serta durasi 150 detik”
PUSATNEWS, Lumajang, Jawa TimurĀ – Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang serta Malang, Jawa Timur hadapi 5 kali erupsi dengan besar letusan 400 m sampai 800 m pada Kamis pagi.
Erupsi awal terjalin pada jam 00. 18 Wib dengan besar kolom letusan teramati dekat 500 m di atas puncak, serta kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan lagi ke arah barat energi. Dikala laporan itu terbuat, erupsi masih berlangsung.
” Setelah itu jam 00. 42 Wib, Gunung Semeru kembali erupsi dengan besar kolom letusan teramati dekat 800 m di atas puncak ataupun 4. 476 m di atas permukaan laut( mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.
Baca Juga
Peringatan Cuaca Ekstrem dari BMKG buat 10- 11 April 2025
Dikala erupsi, kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan lagi ke arah barat energi serta dikala laporan itu terbuat, erupsi masih berlangsung.
Gunung paling tinggi di Pulau Jawa itu erupsi kembali pada jam 05. 15 Wib dengan besar kolom letusan teramati dekat 400 m di atas puncak serta kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan lagi ke arah barat energi. Dikala laporan itu terbuat, erupsi masih berlangsung.
Erupsi keempat terjalin pada jam 05. 45 Wib dengan besar kolom letusan teramati dekat 400 m di atas puncak serta kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan lagi ke arah barat energi.
Gunung Semeru erupsi lagi pada jam 06. 40 Wib dengan besar kolom letusan teramati dekat 700 m di atas puncak ataupun 4. 376 m di atas permukaan laut.
” Kolom abu teramati bercorak putih sampai kelabu dengan keseriusan tebal ke arah barat energi serta barat. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter serta durasi 150 detik,” katanya.
Baca Juga
BRI Bagikan Dividen Tunai Rp 31, 4 Triliun kepada Pemegang Saham
Dia menarangkan Gunung Semeru masih berstatus Tingkat II ataupun waspada, sehingga Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi( PVMBG) membagikan beberapa saran ialah warga dilarang melaksanakan kegiatan apa juga di zona tenggara di selama Besuk Kobokan sepanjang 8 km dari puncak( pusat erupsi).
Setelah itu di luar jarak tersebut, warga tidak boleh melaksanakan kegiatan pada jarak 500 m dari tepi sungai( sempadan sungai) di selama Besuk Kobokan, sebab berpotensi terlanda ekspansi awan panas serta aliran lahar sampai jarak 13 km dari puncak.
” Warga pula tidak boleh beraktifitas dalam radius 3 km dari kawah/ puncak Gunung Semeru, sebab rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” katanya.
Warga pula butuh mewaspadai kemampuan awan panas, guguran lava, serta lahar hujan di selama aliran sungai serta lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, paling utama selama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, serta Besuk Sat, dan kemampuan lahar di sungai- sungai kecil yang ialah anak sungai dari Besuk Kobokan.