
PUSAT NEWS – Thabo, seekor kuda nil kerdil, dikabarkan mati dan membuat pecinta hewan bersedih. Kuda nil itu saat berada di Kebun Binatang Taipei.
Dilansir dari websitenya, Kamis (10/4/2025) Taipei Zoo mengatakan Thabo datang dari Mandai Wildlife Group di Kebun Binatang Singapura pada 19 November 2024. Thabo dikabarkan mati oleh dokter hewan pada 10 Maret 2025 pukul 04.22 dini hari.
Para perawat satwa di kebun binatang itu sedih. Mereka mengungkapkan Thabo adalah hewan yang berhati-hati, pemalu, dan pilih-pilih makanan. Saat pertama kali tiba, ia mengandalkan perawatan yang cermat dari para penjaga.
Semua berjalan lancar dan Thabo mulai beradaptasi. Tanpa diduga, perawat menemukan luka kecil di sisi kaki kanan Thabo pada 11 Februari 2025.
Tim perawat mulai aktif memberikan Thabo obat oral, tetapi ia selalu takut dengan bau obat dan menolak untuk makan. Ia juga menghindar dan takut ketika dibersihkan dan dirawat setiap hari
Kemudian, beberapa pembengkakan masih muncul di tubuhnya, sehingga ia harus terus menjalani pembersihan intensif dan tes darah untuk mencari tahu dan memastikan penyebabnya.
Kebun binatang mencoba melakukan berbagai hal untuk menolong kuda nil kerdil ini.
“Untuk membantu Thabo pulih sesegera mungkin, para perawat menggunakan berbagai bahan lezat untuk diberikan kepada Thabo guna mengisi kembali energi dan kekuatan fisiknya. Namun, nafsu makan Thabo tidak membaik, dan penyerapan nutrisinya buruk dan tubuhnya menjadi semakin lemah,” tulis Taipei Zoo.
Kondisi Thabo semakin memburuk, ditambah suhu ekstrem yang sedang terjadi di Taiwan Utara. Thabo semakin lemah.
“Pagi ini, kami segera menghubungi tim patologi molekuler dan komparatif dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nasional Taiwan untuk membantu otopsi. Hasil komprehensif menunjukkan bahwa kekurangan gizi, gangguan peredaran darah, dan infeksi Thabo menyebabkan kesehatannya memburuk, dan ia akhirnya gagal mengatasi penyakitnya,” keterangan ditambahkan.
Taipei Zoo menambahkan bahwa mereka sedih atas kehilangan salah satu penghuninya. Tak hanya itu, rumah awalnya yang berada di Singapura juga sedih dengan kabar ini.
“Ini memang masa yang sulit, tidak hanya bagi para pengasuhnya sebelumnya, tetapi juga bagi tim pengasuhnya saat ini, saat mereka menilai hasil yang tidak menguntungkan ini,” kata juru bicara Mandai Wildlife Group kepada mothership.