
PUSATOTO , Ban serep merupakan salah satu komponen penting di dalam kendaraan, namun, justru kerap kali diabaikan oleh banyak pengemudi. Keberadaan ban serep sangat krusial sebagai cadangan apabila terjadi masalah pada ban utama, khususnya jika harus berkendara di area yang jauh dari akses bengkel.
Meski sebetulnya ban serep jarang digunakan, kondisi dan perawatannya perlu diperhatikan dengan baik agar tetap berfungsi secara optimal pada saat dibutuhkan. Berikut sederet aspek penting yang perlu diketahui seputar ban serep agar membantumu untuk menghindari potensi mengalami ban bocor atau pecah ketika perjalanan.
1. Jenis-jenis ban serep yang umum digunakan
Tidak semua ban serap memiliki ukuran dan spesifikasi yang sama dengan penggunaan ban utama kendaraan. Ada beberapa mobil yang sebetulnya dilengkapi ban serep full size, sementara yang lainnya justru menggunakan space saver atau donut dengan ukuran yang lebih kecil dan bobot yang lebih ringan. Ban full size memang memiliki ukuran dan juga performa yang sama seperti ban biasa sehingga ideal apabila digunakan untuk jangka waktu panjang. Sementara itu, ban space saver pada umumnya hanya dirancang untuk penggunaan sementara dengan batas kecepatan yang telah ditentukan. Ia perlu segera diganti dengan ban utama apabila telah menemukan bengkel terdekat.
2. Tekanan angin pada ban serep harus selalu diperiksa
Banyak pemilik mobil yang justru lupa memeriksa tekanan angin pada ban serepnya. Padahal, kebiasaan ini justru bisa berpotensi membuat ban kehilangan tekanan meski jarang dipakai. Ban serep dengan tekanan angin yang tidak sesuai tentu bisa membuat kendaraan jadi sulit dikendalikan atau bahkan mudah goyang pada saat digunakan dalam kondisi darurat.
Sebaiknya, rutin lakukan pemeriksaan tekanan angin pada ban serep. Periode yang ideal kurang lebih sebulan sekali atau tiap kali melakukan servis kendaraan. Pastikan bahwa tekanan angin telah sesuai dengan rekomendasi pabrikan sehingga tetap aman pada saat digunakan untuk berkendara sehari-hari.
3. Masa pakai ban serep tidak selamanya
Meski tidak sering dipakai, ban serep tetap memiliki usia pakai yang terbatas. Hal ini karena karet yang terdapat pada ban bisa rentan mengalami pengerasan atau retak seiring berjalannya waktu. Ini bisa menimbulkan bahaya apabila ban tersebut tiba-tiba digunakan dalam kondisi darurat. Sebaiknya, kamu mengganti ban serep setelah 6 sampai dengan 10 tahun, tergantung kondisi dan rekomendasi pabrikan. Idealnya, lakukanlah pemeriksaan secara berkala untuk memastikan apakah memang ada tanda-tanda keausan atau kerusakan yang terdapat pada ban serep.
4. Pahami cara mengganti ban serep dengan benar
Mengetahui cara mengganti ban serep ternyata merupakan keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh para pengemudi. Ternyata, banyak orang yang justru merasa panik pada saat mengalami ban bocor di jalan karena kurang paham bagaimana cara menggantinya dengan benar. Pastikan kamu memahami langkah-langkah dari proses penggantian ban serep, seperti cara dalam menggunakan dongkrak, melepaskan baut, hingga memasang ban dengan benar-benar aman. Selalu baca buku manual mobil atau berlatih sebelumnya demi menghindari potensi kesulitan pada saat harus menghadapi situasi darurat di jalan.
Setelah memahami beberapa hal di atas, sekarang kamu bisa merawat sekaligus memeriksa kondisi ban serepmu secara berkala. Pastikan bahwa ban serep selalu dalam kondisi terbaik agar perjalananmu tetap aman dan lancar, ya!