
PUSAT NEWS – Tidak hanya menjalankan ibadah puasa, mengeluarkan zakat fitrah juga menjadi hal wajib yang harus dilakukan umat muslim saat bulan Ramadan. Mengeluarkan zakat fitrah bisa dimaknai sebagai bentuk kepedulian bagi sesama, khusunya bagi mereka yang kurang mampu.
Melalui zakat fitrah, kita diharapkan bisa bersama-sama menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan rasa kebahagiaan dan kemenangan.
Mengutip detikHikmah, kewajiban zakat fitrah bagi umat Islam tertuang pada hadis riwayat Ibnu Umar RA.
Ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat al-fithr kepada setiap budak, orang merdeka, laki-laki, wanita, dan setiap Muslim yang tua dan muda sebanyak satu sha’ biji kurma kering atau satu sha’ gandum. Beliau menyuruh kami melaksanakannya sebelum salat Id.” (HR Bukhari).
Waktu yang dianjurkan untuk membayarkan zakat fitrah berada di akhir bulan Ramadan, sejak Matahari terbenam pada malam Idulfitri hingga paling lambat sebelum pelaksanaan salah Idul Fitri.
Lalu, berapa besaran zakat fitrah dan bagaimana hukumnya? Berikut penjelasannya dirangkum detikEdu.
Besaran dan Hukum Zakat Fitrah Bagi Siswa
Hukum pembayaran zakat fitrah adalah wajib bagi setiap umat Islam, termasuk bagi siswa atau anak-anak. Namun, karena mereka belum memiliki kemampuan ekonomi, pembayaran zakat fitrah ditanggung oleh orang tuanya hingga ia dewasa.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjelaskan besaran zakat fitrah adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Dengan begitu, sama seperti orang dewasa, siswa atau anak-anak juga membayarkan zakat fitrah sebesar 2,5 kg/3,5 liter beras.
Kendati demikian, para ulama termasuk Shaikh Yusuf Qardawi memperbolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang. Uang ini harus setara dengan 1 sha’ gandum, kurma, atau beras, yang menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi sehari-hari.
Melalui SK Ketua BAZNAS No 14 Tahun 2025 tentang Nilai Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, ditetapkan bila nilai zakat fitrah setara dengan uang adalah Rp 47 ribu/jiwa.
Jadi detikers bisa menyesuaikan dengan orang tua masing-masing apakah ingin membayar zakat fitrah dalam bentuk uang ataupun beras ya!
Niat Zakat Fitrah untuk Siswa Laki-laki dan Perempuan
Membayar zakat fitrah pemberi harus disertai dengan niat. Bagi anak, niat ini bisa diwakilkan oleh orang tua.
Kendati demikian, detikers juga bisa menyampaikan zakat fitrah mandiri ke masjid-masjid terdekat. Adapun bacaan niat zakat fitrah untuk anak laki-laki dan perempuan yakni:
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an waladii … fardhan lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku… (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta’aalaa.”
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an bintii … fardhan lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku… (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta’aalaa.”
Manfaat Membayar Zakat Fitrah
Ramadan memang bulan yang tepat untuk mengajarkan hal-hal baik untuk anak. Ketika membayarkan zakat fitrah ada berbagai manfaat yang bisa diambil baik untuk anak sendiri ataupun orang tua.
Eva Rianty Lubis dalam bukunya Pesan dari Nabi tentang Anak menjelaskan dalam konteks pendidikan sosial bagi anak, membayarkan zakat fitrah akan memberi dampak positif bagi kepekaan sosial mereka.
Adapun dampak lain yang akan terasa adalah:
1. Melatih anak untuk menjadi sosok yang dermawan dan penuh kasih
Melihat orang tua membayarkan zakat akan membuat pikiran anak terbuka. Sebab, ia bisa melihat langsung bila zakat yang dibayarkan akan bermanfaat bagi banyak orang.
2. Menunaikan rukun Islam yang keempat
Anak bisa diajarkan untuk mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang diberikan sambil menunaikan rukun Islam keempat, yaitu membayar zakat. Dengan begitu, anak bisa belajar membantu orang yang membutuhkan.
Ke depannya, anak bisa tumbuh dengan senantiasa bersyukur atas apa yang diberi. Ia juga bisa menjadi anak yang baik dan tidak sombong.
3. Mengajarkan anak untuk disiplin
Zakat fitrah hanya bisa dibayarkan pada bulan Ramadan. Di sini anak akan diajarkan untuk membayarkan zakat secara tepat waktu dan disiplin.
4. Mengajarkan anak atas hak dan tanggung jawab
Zakat fitrah adalah hak yang harus dibayarkan kepada orang yang tepat. Jika hak tidak dibayarkan, kelak kita akan diminta pertanggungjawaban.
Dengan mengeluarkan zakat, orang tua bisa mengajarkan pada anak bahwa pada setiap harta yang dimilikinya, ada hak fakir miskin di sana.
5. Menumbuhkan sikap saling tolong-menolong
Membayarkan zakat akan mengajarkan anak untuk bisa bersikap saling tolong-menolong. Bila orang tua sudah mengajarkan hal ini sejak dini, anak akan tumbuh menjadi sosok yang baik hati kepada siapa pun.
“Itulah mengapa ketika orang tua hendak mengeluarkan zakat, ajak anak untuk ikut serta. Biarkan mereka melihat proses yang berlangsung. Dengan rasa ingin tahu anak yang tinggi, pastinya akan ada banyak pertanyaan yang muncul” kata Eva.
“Orang tua wajib terbekali ilmu agar bisa menjawab pertanyaan dari anak. Sehingga rasa penasarannya terpuaskan dan ia jadi mengerti betapa pentingnya mengeluarkan zakat fitrah bagi umat muslim,” tandasnya.