
PUSATOTO , Biasanya, mudik lebaran Idul Fitri adalah tradisi tahunan yang dinanti banyak orang untuk pulang dan berkumpul melepas rasa rindu bersama keluarga dikampung halaman. Namun bagi pemudik yang memilih motor sebagai alat transporasi, perjalanan ini bisa menjadi tantangan berat, terutama jika dilakukan di musim hujan.
Meskipun mudik menggunakan motor bisa terasa menyenangkan, kondisi jalan licin, jalan tertutup genangan air, serta risiko jalan berlubang bisa menjadi hambatan yang harus diwaspadai agar perjalanan tetap aman.
Mengendarai motor saat cuaca sedang tidak menentu akan membutuhkan persiapan ekstra, baik dari sisi perlengkapan, kondisi pengendara, maupun teknik berkendara. Tanpa persiapan yang matang dan mental yang tangguh dari para pengendara, perjalanan ini bisa menjadi lebih melelahkan dan berisiko.
1. Gunakan perlengkapan berkendara yang tepat
Saat berkendara di musim hujan, memakai perlengkapan yang tepat sangat penting agar tubuh terlindungi dari basah dan dingin. Sebaiknya gunakan jas hujan model setelan jaket dan celana, agar lebih nyaman dibandingkan model ponco yang bisa berkibar dan mengganggu keseimbangan. Pilih jas hujan berbahan tebal dengan warna terang atau reflektif agar lebih mudah terlihat oleh pengendara lain.
Selain itu, gunakan sepatu anti air atau pelindung sepatu agar kaki tetap kering dan nyaman. Sarung tangan tahan air juga bisa membantu menjaga cengkeraman pada stang tetap stabil. Jangan lupa memakai helm dengan visor anti kabut untuk menjaga visibilitas tetap baik meskipun turun hujan.
2. Periksa motor sebelum berangkat
Memastikan motor dalam kondisi prima adalah hal wajib sebelum mudik, apalagi saat musim hujan. Jangan pernah nekat atau memaksakan mudik menggunakan motor jika kodisi mesin sedang rusak. Jika masih ada waktu, segera perbaiki kerusakan mesin agar motor bisa digunakan untuk perjalanan jauh.
Periksa kondisi ban, pastikan alurnya masih cukup bagus agar tidak licin saat melewati jalan basah. Gunakan ban yang dirancang khusus untuk kondisi hujan jika memungkinkan. Periksa juga fungsi rem, lampu, dan klakson untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik
Lakukan perawatan CVT untuk motor matic sebelum berangkat, dan untuk motor jenis manual, pastikan rantai motor tidak terlalu kendor dan sudah dilumasi agar tidak cepat berkarat akibat cipratan air hujan. Dengan motor yang siap tempur, perjalanan mudik akan lebih aman dan mengurangi risiko kerusakan motor akibat kurang perawatan.
3. Antisipasi jalan berlubang dan genangan air
Jalan berlubang bisa menjadi momok menakutkan bagi pengendara motor, terutama saat tertutup genangan air sehingga menyulitkan untuk dihindari. Sebelum berangkat, kamu bisa mencari update berita di internet atau sosial media perihal informasi jalur mudik, untuk mengetahui jalur di daerah mana saja yang mengalami kerusakan parah.
Saat perjalanan, kurangi kecepatan ketika melintas di jalan basah dan perhatikan kendaraan di depan. Jika melihat kendaraan lain tiba-tiba menghindar atau melambat, bisa jadi ada lubang di depannya.
Hindari menerobos genangan air, karena bisa jadi ada lubang besar yang bisa membuat kamu terjatuh. Jika terpaksa melewati genangan, pelankan laju motor dan jangan lakukan pengereman mendadak agar tidak tergelincir.
4. Atur teknik berkendara yang aman
Berkendara di musim hujan memerlukan teknik yang berbeda dibandingkan saat jalanan kering. Gunakan rem dengan halus dan bertahap, terutama rem depan, agar tidak menyebabkan ban terkunci dan tergelincir. Jaga jarak aman dengan kendaraan lain agar punya cukup waktu untuk menghindar jika terjadi sesuatu di depan.
Selain itu, hindari melakukan manuver mendadak seperti menikung tajam atau menyalip dengan cepat. Pastikan motor tetap dalam posisi tegak saat melewati jalan licin agar traksi tetap maksimal. Dengan teknik yang tepat, risiko kecelakaan bisa diminimalkan.
5. Pastikan tubuh tetap fit
Mudik dengan motor di musim hujan bisa lebih melelahkan dibandingkan kondisi normal. Pastikan tubuh dalam kondisi prima sebelum berangkat. Tidur yang cukup, konsumsi makanan bergizi ketika sahur dan berbuka puasa, dan jangan memaksakan diri jika mulai merasa lelah. Tidak ada salahya berhenti sejenak untuk istirahat setiap 1 atau 2 jam sekali agar kamu tetap fokus selama perjalanan.
Konsentrasi sangat penting saat berkendara di musim hujan, karena kondisi jalan yang lebih berisiko. Jika hujan turun terlalu deras dan mengurangi visibilitas, lebih baik menepi sejenak di tempat aman sampai kondisi lebih baik. Jangan lupa untuk selalu berdoa sebelum berangkat agar perjalanan lancar dan selamat sampai tujuan.
Mudik lebaran sejatinya adalah untuk bertemu, saling bermaaf-maafan, dan melepas kangen kepada keluarga tercita dan teman-teman dikampung halaman. Jaga kesehatan motor dan si pengendara selama perjalanan. Selalu utamakan keselamatan, nikmati proses perjalanan dan jangan terburu-buru agar bisa sampai ke kampung halaman dengan selamat.