
PUSAT TEKNOLOGI : Setelah bertahun-tahun terfragmentasi dalam “kepulauan digital,” dunia metaverse akhirnya mencapai tonggak sejarah: peluncuran standar interoperabilitas global. Diprakarsai oleh konsorsium raksasa teknologi seperti Meta, Microsoft, Tencent, Sony, dan Samsung, protokol bernama OpenMetaverse Interoperability Protocol (OMIP) resmi diluncurkan hari ini. Standar ini memungkinkan pengguna dan pengembang untuk membawa aset digital—seperti avatar, NFT, hingga lingkungan virtual—melintasi platform metaverse yang berbeda tanpa hambatan teknis.
Detail Teknis OMIP
OMIP dibangun di atas kombinasi teknologi blockchain, sistem identifikasi terdesentralisasi (DID), dan kerangka kerja open-source. Protokol ini mencakup:
- Format Universal untuk Aset Digital: Setiap item (avatar, pakaian virtual, tanah digital) diberi kode unik yang dienkripsi melalui blockchain.
- Pintu Gerbang Antar-Platform: Pengguna bisa “teleportasi” dari platform seperti Meta Horizon ke Microsoft Mesh atau Decentraland dengan membuka portal virtual.
- Sistem Ekonomi Terintegrasi: Mata uang kripto dan token utility (seperti ETH, SAND, atau AXS) dapat dikonversi secara real-time di dalam metaverse.
“OMIP bukan sekadar standar teknis, ini adalah deklarasi bahwa masa depan digital harus inklusif, bukan dikendalikan oleh satu perusahaan,” ujar Mark Zuckerberg dalam konferensi pers virtual.
Dampak pada Industri
- Pengguna:
- Pemilik NFT bisa memamerkan koleksi mereka di berbagai metaverse. Misalnya, seni digital yang dibeli di platform berbasis Ethereum dapat dipajang di galeri virtual Tencent.
- Perusahaan seperti Nike atau Gucci kini bisa menjual produk virtual sekali produksi, tetapi dipakai di seluruh ekosistem.
- Pengembang:
- Startup mendapat akses ke pasar global tanpa harus membangun infrastruktur dari nol.
- Pendidikan dan pelatihan virtual menjadi lebih mudah diakses. Universitas seperti MIT sudah merancang kampus metaverse lintas-platform.
- Pertumbuhan Pasar:
- Analis memprediksi nilai pasar metaverse melonjak dari 500miliar(2024)menjadi500miliar(2024)menjadi1,5 triliun pada akhir 2025, didorong oleh adopsi headset AR/VR generasi baru seperti Apple Vision Pro 3 dan Meta Quest 4 yang harganya di bawah $300.
Tantangan dan Kritik
Meski dielu-elukan, OMIP menuai kritik:
- Keamanan Data: Kebocoran data di satu platform bisa berdampak ke seluruh jaringan.
- Monopoli Terselubung: Kritikus seperti Tim Sweeney (Epic Games) menuding OMIP masih dikendalikan oleh korporasi besar, meski mengusung jargon “desentralisasi.”
- Regulasi: PBB sedang menyusun pedoman khusus untuk mencegah penyalahgunaan perdagangan aset digital dan pencucian uang di metaverse.
Peluncuran OMIP menandai akhir dari “perang metaverse” dan awal era kolaborasi digital. Namun, kesuksesan jangka panjangnya bergantung pada kemampuan stakeholders mengatasi risiko privasi, kesenjangan teknologi, dan dominasi korporasi. Seperti dikatakan Satya Nadella, CEO Microsoft: “Ini bukan tentang siapa yang menang, tapi bagaimana kita membangun dunia digital yang lebih terhubung—tanpa meninggalkan siapa pun.”