
PUSAT NEWS : Jakarta – Malam Lailatul Qadar adalah malam yang baik dan paling mulia. Malam ini terjadi pada bulan Ramadan.
Kemuliaan malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Berikut penjelasan selengkapnya.
Pengertian Lailatul Qadar
Merujuk buku Malam Seribu Bulan: Renungan-renungan 30 Hari Ramadan karya Azyumardi Azra, Lailatul Qadar terdiri dari dua kata, layl yang artinya malam dan al-qadr yang memiliki banyak arti. Arti pertama yakni al-qadr bermakna penetapan dan pengaturan. Dalam hal ini Lailatul Qadar memiliki arti sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
Al-Qadr juga berarti kemuliaan. Lailatul Qadar disebut malam kemuliaan karena di dalamnya Al-Qur’an diturunkan dan menjadi titik langkah dari segala kemuliaan yang dapat diraih manusia.
Al-Qadr juga memiliki arti sempit. Lailatul Qadar diartikan sebagai malam yang sempit karena pada malam itu turun malaikat secara berbondong-bondong ke bumi dengan izin Allah SWT.
Dari ketiga arti Lailatul Qadar ini diketahui malam itu adalah malam penentuan perjalanan sejarah manusia yang penuh kemuliaan dan dimeriahkan oleh turunnya para malaikat ke bumi.
Dalam Al-Qur’an, malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam surah Al-Qadr ayat 1-3,
إِ نَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Dalam Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, dijelaskan bahwa ayat 1 surah Al-Qadar menerangkan bahwa Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi SAW pada malam Kemuliaan. Malam Lailatul Qadar juga disebutkan malam yang lebih mulia dari 1000 bulan.
Kapan Lailatul Qadar Terjadi
Mengutip buku Perjalanan Menuju Fitri karya Agung Syuhada, beberapa ulama memiliki pendapat yang berbeda tentang penentuan malam Lailatul Qadar. Namun, yang kuat di antara beberapa pendapat ulama itu, Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil setelah tanggal 20 bulan Ramadan, yaitu tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29.
Tidak ada yang dapat menjamin kapan terjadinya Lailatul Qadar namun ada hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan terjadi pada 27 Ramadan.
Dari Ubnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang ingin mengintai malam Lailatul Qadar, hendaklah diintainya pada malam dua puluh tujuh.” (HR Ahmad)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beribadah pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap rida Allah maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)
Di malam Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits,
عَنْ عَآئِشةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ اَرَاَيْتَ اِنْ عَلِمْتُ اَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا اَقُلُ فِيْهَا قَالَ قُوْلِيْ اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفْوٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي (رواه الترمذي)
Dari ‘Aisyah katanya: “Saya bertanya kepada Rasulullh SAW: Bagaimana jika saya dapat mengetahui malam Qadar itu, apakah yang baik saya katakan pada malam itu? Jawab beliau: Katakanlah olehmu: “Ya Allah sesungguhnya Engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kiranya kesalahanku.” (HR Tirmidzi)