
1. Demo Mahasiswa “Indonesia Gelap” dengan 13 Tuntutan
Pada 17 Februari 2025, ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” di depan Istana Merdeka, Jakarta. Aksi ini menyampaikan 13 tuntutan kepada pemerintah, termasuk penolakan terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat. Meskipun tidak secara langsung menyebut kasus Harvey Moeis, aksi ini mencerminkan kekecewaan generasi muda terhadap korupsi dan ketidakadilan yang merajalela di Indonesia
2. Kritik Mahasiswa terhadap Vonis Ringan Harvey Moeis
Kasus korupsi Harvey Moeis, yang merugikan negara hingga Rp300 triliun, menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa. Vonis 6,5 tahun penjara dianggap tidak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan. Mahasiswa menilai hal ini sebagai bukti lemahnya penegakan hukum di Indonesia dan mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap koruptor
3. Peran Pemuda dalam Mencegah Korupsi
Mahasiswa dan generasi muda diharapkan berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemerintahan dan mencegah praktik korupsi. Kasus Harvey Moeis menjadi contoh nyata betapa korupsi dapat merusak masa depan bangsa. Melalui pendidikan politik dan partisipasi aktif, pemuda diharapkan mampu mendorong perubahan menuju pemerintahan yang lebih bersih dan transparan
4. Tuntutan Mahasiswa untuk Penegakan Hukum yang Adil
Dalam berbagai aksi demonstrasi, mahasiswa kerap menuntut penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap koruptor. Mereka menilai vonis ringan yang diberikan kepada Harvey Moeis sebagai bentuk ketidakadilan yang merugikan rakyat. Mahasiswa mendesak pemerintah untuk memperbaiki sistem peradilan dan memastikan bahwa koruptor dihukum sesuai dengan tingkat kerugian yang ditimbulkan
5. Dampak Kasus Harvey Moeis terhadap Kepercayaan Publik
Kasus korupsi Harvey Moeis tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah dan lembaga penegak hukum. Mahasiswa menilai hal ini sebagai ancaman serius terhadap demokrasi Indonesia. Mereka mendesak pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam memulihkan kepercayaan publik, termasuk melalui pemberantasan korupsi yang lebih efektif