
PUSATBERITA, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya sumber gempa besar megathrust yang mengancam Maluku Utara. Disebutkan, Maluku Utara merupakan daerah rawan gempa bumi dan tsunami.
Menurut Ketua Tim Mitigasi Tsunami Samudera Hindia dan Pasifik BMKG Suci Anugerah, terdapat dua sumber gempa besar yang bisa berpotensi tsunami ke pesisir barat Maluku Utara.
“Daerah Maluku Utara ini adalah daerah rawan terhadap gempa bumi dan tsunami. Bisa dilihat provinsi Maluku utara ini ada Lempeng Pasifik,” katanya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Rabu (18/12/2024).

“Ancamannya karena berhadapan dengan megathrust. Di mana itu ada double subduction, jadi ancamannya tidak hanya dari Lempeng Pasifik, tapi juga dari Sangihe,” jelas Suci.
Untuk itu, BMKG dan BPBD Maluku Utara bekerja sama memperkuat upaya mitigasi dan peringatan dini terhadap gempa bumi dan tsunami di Maluku Utara, serta rencana strategi yang akan dilakukan BMKG pada tahun 2025.
“Wilayah pesisir barat Maluku Utara memiliki dua sumber gempa besar yang berpotensi memicu tsunami. Dengan situasi tersebut, Maluku Utara sebagai salah satu daerah prioritas untuk berbagai program mitigasi. Termasuk penguatan sistem peringatan dini dan edukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana,” sebut Suci.
Baca Juga :
Wilayah Jakarta Ini Bisa Kena Tsunami 1,8 Meter Usai Gempa Megathrust
Dalam keterangan yang sama, Admiral Musa, anggota tim kerja BMKG, mengungkapkan rencana preserving terkait gempa dan tsunami di Taliabu-Mangole yang terjadi pada 29 November 1998.
Disebutkan, program ini bertujuan mendokumentasikan informasi mengenai bencana tersebut, mengingat minimnya arsip penelitian yang tersedia.
“Hasil preserving ini akan diterbitkan dalam bentuk buku, agar dapat menjadi referensi penting sekaligus arsip sejarah bencana di wilayah tersebut,” kata Musa.
“Melalui langkah-langkah ini, BMKG dan BPBD Maluku Utara berharap dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, sehingga risiko dapat diminimalkan demi keselamatan masyarakat di daerah rawan gempa dan tsunami,” tambahnya.
13 Megathrust Kepung Indonesia
Sebelumnya, BMKG telah berulang kali memperingatkan potensi sumber-sumber gempa besar, megathrust, yang mengancam Indonesia.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, Indonesia merupakan wilayah dengan aktivitas kegempaan tinggi. Bahkan, ujarnya, hasil monitoring gempa oleh BMKG menunjukkan, setidaknya ada 6.000 kali gempa yang mengguncang wilayah Indonesia setiap tahunnya. Dengan magnitudo dan kedalaman yang bervariasi. Data BMKG menunjukkan, ada peningkatan aktivitas gempa di wilayah Indonesia.
Hal itu disampaikannya dalam Webinar Update Gempa Indonesia dan Jawa Timur yang digelar Teknik Geofisika ITS bersama MTI, IGI Jatim, MGMP Geografi Jatim, dan Tunas Hijau, ditayangkan di akun Youtube Teknik Geofisika ITS, 13 Juli 2024.
“Indonesia berada di pertemuan 3 lempeng utama dunia. Yaitu Indo Australia, Pasifik, dan Eurasia. Dampaknya, Indonesia memiliki 13 segmen megathrust, yaitu sumber gempa yang mampu memicu gempa besar,” katanya.
Baca Juga :
Megathrust ‘Meledak’, Jakarta Digulung Tsunami 1,8 Meter-Bekasi Aman?
Lalu di mana saja 13 segmen megathrust tersebut?
Mengutip paparan Daryono dalam webinar tersebut, mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:
1. megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
2. megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
3. megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
4. megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
5. megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
6. megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
7. megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
8. megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7
9. megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
10. megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
11. megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
12. megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
13. megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.