
PUSATNEWS – Seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun tewas dan lima orang lainnya terluka akibat serangan pisau di Austria selatan pada Sabtu (15/2/2025).
Insiden itu terjadi sekitar pukul 16.00 waktu setempat di dekat alun-alun utama kota Villach. Polisi mengatakan bahwa tersangka, seorang pemuda berusia 23 tahun, telah ditangkap di tempat kejadian. Pria tersebut merupakan pencari suaka asal Suriah.
1. Dua orang alami luka serius

Dilansir dari BBC, juru bicara kepolisian, Rainer Dionisio, mengatakan bahwa motif serangan tersebut belum diketahui, namun spesialis ekstremisme telah dilibatkan dalam penyelidikan itu.
Seorang pekerja pengiriman makanan, yang juga merupakan warga Suriah, disebut menyaksikan kejadian itu dari mobilnya. Ia membantu mencegah lebih banyak korban dengan menabrakkan kendaraannya ke arah tersangka.
Menurut keterangan polisi, semua korban adalah laki-laki. Dua di antaranya dilaporkan berada dalam kondisi serius.
2. Austria dan Uni Eropa (UE) diminta untuk perketat kebijakan suaka

Peter Kaiser, Gubernur Provinsi Carinthia di Austria, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas. Ia mengatakan bahwa serangan tersebut tidak boleh menimbulkan reaksi kebencian, sembari mendesak pemerintah dan Uni Eropa (UE) untuk memperketat kebijakan suaka.
“Kejahatan keji ini harus mendapat konsekuensi yang tegas. Saya selalu mengatakan dengan jelas dan tanpa ambigu. Siapa pun yang tinggal di Carinthia, di Austria, harus menghormati hukum serta menyesuaikan diri dengan aturan dan nilai-nilai kami,” katanya.
Erwin Angerer, anggota parlemen dari Partai Kebebasan yang berhaluan kanan, menyatakan bahwa situasi di Austria saat ini merupakan akibat dari kebijakan suaka yang buruk di negara itu.
3. Sebanyak 24.941 warga asing ajukan permohonan suaka ke Austria pada 2024

Menurut Kementerian Dalam Negeri, terdapat 24.941 warga asing yang mengajukan permohonan suaka ke Austria pada 2024. Kelompok pemohon terbesar berasal dari Suriah, diikuti oleh Afghanistan.
Namun, jumlah pencari suaka telah menurun secara signifikan dalam 2 tahun terakhir. Pada 2022, jumlah permohonan mencapai lebih dari 100 ribu, sementara pada 2023, angka tersebut berkurang menjadi sekitar 59 ribu, dilansir dari CNN.
Pada Desember 2024, beberapa negara Eropa, termasuk Austria, mengumumkan bahwa mereka menangguhkan keputusan terkait permohonan suaka dari warga Suriah. Langkah ini diambil akibat ketidakpastian situasi politik di negara tersebut setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al Assad.