
PUSATGAMES , Gameshooter memang tidak ada matinya. Malah terus berkembang. Game yang berfokus kepada aksi tembak-tembakan ini memang selalu diminati.
Kamu mungkin mengenal game shooter populer, seperti Call of Duty, Counter-Strike, dan Gears of War. Mereka kerap menjadi contoh betapa besar daya tarik genre ini. Namun, tahukah kamu dengan game Time Crisis dan House of the Dead yang sering dijumpai di arkade? Jika mengetahui kedua game ini, artinya kamu pernah bermain subgenre rail shooter.
1. Rail shooter menghadirkan pergerakan yang otomatis

Rail shooter atau on-rails shooter adalah subgenre game shooter. Sebagai penembak, pergerakanmu mengikuti rute yang telah ditentukan. Subgenre ini bernama rail shooter karena mirip dengan kereta api yang bergerak di atas rel.
Ciri khas utama subgenre rail shooter terletak pada eksplorasi yang minim sebab fokus utamamu dalam game ini hanya membidik dan menembak musuh. Terkadang, ada game rail shooter yang memungkinkanmu mengatur kecepatan pergerakan karakter. Developer game rail shooter sering memanfaatkan sudut kamera yang dinamis dan perubahan perspektif untuk menciptakan pengalaman bermain yang imersif.
2. SEGA merupakan perintis dalam sejarah subgenre rail shooter

Jika sudah mengetahui pengertian subgenre rail shooter, tidak afdal rasanya jika kamu belum mengenal game rail shooter pertama. Untuk menemukan jawaban ini, kamu perlu mundur ke belakang saat kejayaan mesin arkade pada akhir 1970-an hingga pertengahan 1980-an. Pada periode ini, game seperti Space Invaders (1978) dan Galaxian (1979) menjadi pelopor dalam genre shooter.
SEGA adalah developer asal Jepang yang menjadi pionir dalam subgenre rail shooter melalui Space Harrier (1985). Game ini memungkinkanmu mengendalikan penembak yang memiliki kemampuan terbang. Space Harrier berhasil memikat hati pengunjung arkade dengan grafik pseudo-3D dan gameplay yang serbacepat.